TRIBUNNEWS.COM - Kasus penemuan mayat satu keluarga di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat telah memasuki babak baru.
Salah satunya adalah tetangga korban, Tio (58) yang membeberkan kesaksiannya sebelum korban meninggal dunia.
Tio menyebut dirinya sempat bertemu dengan RG (71) beberapa bulan lalu.
Lalu saat bertemu, Tio mengatakan adanya keanehan yakni plastik hitam yang dipakai RG di kakinya.
Kemudian, ada update terbaru lainnya yaitu terkait rencana kremasi terhadap empat jenazah keluarga itu besok, Senin (14/11/2022).
Hal ini diungkapkan oleh Ketua RT 07 RW 15, Asiung.
Baca juga: Polisi Temukan Catatan Katering di Rumah Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Jakarta Barat
Dikutip dari Kompas.com, Asiung menjelaskan sebenarnya rencana kremasi akan dilakukan hari ini, Minggu (13/11/2022).
Namun ada hal-hal yang perlu dinanti seperti kedatangan keluarga dari luar kota.
Untuk selengkapnya berikut detail dari update terbaru kasus mayat satu keluarga yang ditemukan di rumahnya di Kalideres, Jakarta Barat.
Salah Satu Korban Sempat Pakai Plastik Hitam di Kaki
Tio menjelaskan RG sempat bertemu dengannya beberapa bulan lalu dan melihat kaki korban dibungkus plastik hitam.
Namun ketika ditanya oleh Tio terkait plastik hitam di kaki korban, RG tidak menggubrisnya.
“Sekitar 2 atau 3 bulan lalu, saya terakhir ketemu dia,” ujarnya Sabtu (12/11/2022).
“Saya lihat dari sana jalan kaki, tapi kakinya diikat pakai plastik hitam. Begini diikat gitu. Lalu saya tanya, ‘kaki kenapa?’ Tapi (RG) diam saja,” jelas Tio.
Di sisi lain, Tio mengaku telah menaruh curiga bahwa RG dan istrinya, RM (71) telah pindah rumah dari awal tahun.
Baca juga: Polisi Belum Pastikan Penyebab Kematian Satu Keluarga di Jakarta Barat Karena Kelaparan
Kecurigaan tersebut dilatarbelakangi lantaran RG pernah memberitahu dirinya bahwa RM telah pindah ketika Tio berkunjung saat Imlek pada Februari atau Maret 2022 lalu.
Tio juga semakin curiga karena tidak ada lagi kendaraan mobil dan motor yang biasa digunakan keluarga tersebut.
Lebih lanjut, Tio juga mengungkapkan anaknya pernah bermain di rumah RG tersebut.
Hanya saja semakin lama keluarga itu dinilainya semakin tertutup.
Pernah Tercium Bau Busuk pada Februari 2022
Tio juga menjelaskan dirinya pernah mencium bau busuk dari rumah RG pada Februari hingga Maret 2022.
Dirinya mengaku bau yang diciumnya saat itu tidak terlalu menyengat tetapi memiliki kesamaan.
“Pertama cium bau busuk bulan Februari ke Maret (2022). Bau begini juga, cuma baunya enggak begitu menyengat kayak begini,” jelas Tio.
Dirinya juga mengatakan bau busuk yang diciumnya dulu hanya muncul ketika angin berhembus.
Bahkan, Tio sampai menyuruh tukang untuk mencari sumber bau busuk tersebut.
“Kalau ada angin masuk (baunya), saya pikir bau bangkai nih, tapi saya diemin. Lalu saya panggil tukang untuk mencari-cari di setiap sudut rumah, katanya enggak ada.”
“Terus tukangnya bilang begini, ‘Bu, nanti kalau udah lama, (bangkainya) sudah hancur, hilang baunya’. Benar, hilang tuh saat itu,” jelasnya.
Tio berujar bau busuk itu baru tercium beberapa hari terakhir dan lebih menyengat ketimbang sebelumnya.
Bau busuk tersebut, kata Tio, sampai masuk ke dalam kamar rumahnya.
“Tapi sekarang ini lebih menyengat. Sampai masuk ke dalam kamar. Makannya saya enggak tahan. Terus saya lapor RT. Soalnya kan suami saya sakit, tidur di ranjang pakai selang,” cerita Tio.
Rumah Ditaburi Kopi dan Dilapisi Plastik agar Tidak Bau
Buntut dari penemuan mayat satu keluarga itu, Polsek Kalideres memutuskan untuk mensterilisasi rumah korban.
Adapun sterilisasi yang dimaksud adalah penyemprotan disinfektan, penaburan kopi, dan pembungkusan plastik.
“Sudah banyak (menabur) kopi di dalam. Kemarin juga sudah habis banyak banget. Biar tetanggak enggak kebauan,” ujar Kanit Reskrim Polsek Kalideres AKP Bartoyo.
Baca juga: Wali Kota Jakarta Barat Harap Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres Tak Terjebak pada Narasi Kelaparan
Sterilisasi dimulai pada Sabtu (12/11/2022) sekira pukul 17.50 WIB yang dilakukan oleh lima petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI) berpakaian hazmat.
Lantas, petugas pun menyemprotkan disinfektan ke dalam rumah.
Penyemprotan pun dilakukan di sela-sela pagar, lantai, tembok ruang tamu, hingga garasi rumah.
Kemudian petugas lain juga ada yang membawa lembaran plastik bening besar untuk menutupi tembok dan pagar.
Langkah ini pun terbukti dengan bau busuk yang sudah tidak tercium.
Jenazah Dikremasi Senin, Menunggu Keluarga Datang dari Luar Kota
Update lain terkait kasus ini adalah adanya rencana jenazah akan dikremasi pada Senin (14/11/2022).
Masih dikutip dari Kompas.com, kremasi terhadap keempat jenazah itu sebenarnya mau dilakukan pada hari ini, Minggu (13/11/2022).
Namun haru ditunda karena menanti keluarga dari luar kota.
“Tadi, update terbaru, kakak korban bilang akan mengambil jenazah Senin. Enggak jadi besok. Soalnya dia dari Yogyakarta,” ujar Asiung.
Baca juga: 5 Fakta Mayat Satu Keluarga di Jakarta Barat Ditemukan Telah Mengering, Diduga Mati Kelaparan
Selain itu penundaan kremasi lantaran rumah kremasi yang dituju yaitu di Cilincing, Jakarta Utara telah penuh.
“Katanya sih penuh buat besok siang. Satu aja susah, ini kan empat jenazah,” imbuh Asiung.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Mita Amalia Hapsari).
Artikel lain terkait Sekeluarga Tewas di Jakarta Barat