News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sekeluarga Tewas di Jakarta Barat

Sebelum Ditemukan Tewas, Seorang dari Keluarga di Kalideres Tak Peduli Listrik Diputus PLN

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah ditemukannya mayat satu keluarga. Rumah ini berlokasi di Perumahan Citra Garden, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.

TRIBUNNEWS.COM - Satu dari empat anggota keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, yang tewas, sempat berkomunikasi dengan petugas PLN.

Kala itu, petugas PLN hendak memutus aliran listrik rumah korban karena menunggak iuran cukup lama.

Komunikasi itu terjadi di antara mereka atas saran ketua RT setempat.

Baca juga: Ragu Keluarga di Kalideres Kelaparan karena Masalah Ekonomi, Kriminolog Menduga Pengikut Apokaliptik

Cerita itu disampaikan Alvaro, tetangga yang rumahnya hanya berkisar 100 meter dari kediaman korban di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5/7, RT 7/15, Kalideres.

Ia bercerita, pada 5 September 2022, petugas PLN datang dan berniat memutus listrik rumah keluarga tersebut karena sudah menunggak tagihan listrik.

Namun, Ketua RT setempat mencegah dan meminta petugas PLN untuk menghubungi pemilik rumah lebih dulu.

Petugas PLN kemudian berkomunikasi via WhatsApp kepada salah satu anggota keluarga rumah itu.

“Waktu itu dibalas, kalau mau diputus (listrik), enggak apa-apa. Ya logikanya, orang (itu) sudah pindah rumah. Masa mau hidup tanpa listrik di dalam?” ujarnya, Sabtu (12/11/2022).

Alvaro sudah bertetangga dengan keluarga yang tewas di Kalideres itu selama 20 tahun belakangan.

Namun, ia mengaku tak pernah berinteraksi akrab dengan tetangganya yang dikenal tertutup itu.

“Pernah, lewat hanya menyapa saja, tidak sampai mengobrol,” ucapnya, dikutip TribunJatim.com dari TribunJakarta.

Keluarga itu juga tidak bergabung dalam grup WhatsApp di lingkungan RT.

Tim Labfor Polda Metro Jaya Bawa Sejumlah Barang Bukti Usai Olah TKP di Kediaman Satu Keluarga Tewas di Kalideres Jakarta Barat (Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan)

Pintu rumah keluarga itu, ucap Alvaro, dibuka hanya sesekali ketika ada aktivitas seperti penyemprotan nyamuk demam berdarah atau fogging.

Alvaro menuturkan, karyawannya pernah menyebut beberapa waktu lalu keluarga itu menerima makanan dari ojek online.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini