TRIBUNNEWS.COM - Penyebab kematian satu keluarga di Perumahan Citra Garden I Ekstension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022) lalu, masih menjadi misteri.
Sejauh ini polisi telah mengantongi sejumlah petunjuk.
Di antaranya adalah hasil autopsi keempat korban yang meninggal dengan kondisi lambung tak ada sisa makanan hingga kondisi otot mengecil.
Selain itu, polisi juga telah menemukan sejumlah barang bukti, yakni barang-barang ada ada di rumah korban, hasil penelusuran jejak digital korban, serta kesaksian para tetangga, Ketua RT dan RW, hingga keluarga korban.
Namun, itu semua masih belum cukup untuk mengungkap kematian sekeluarga di Kalideres tersebut.
Untuk itu, polisi akan menggunakan metode scientific crime investigation.
Baca juga: Barang Bukti Diteliti, Polisi Tunggu Kesimpulan Menguak Kasus Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Hengky Haryadi.
Perlu diketahui, metode scientific crime investigation adalah metode penyelidikan dan penyidikan suatu tindak pidana menggunakan pendekatan ilmiah.
Serta dilakukan dengan dukungan berbagai disiplin ilmu, baik ilmu terapan maupun ilmu murni.
"Kami mengedepankan scientific crime investigation dan interkolaborasi profesi. Jadi, saling mendukung untuk mengungkap ataupun membuat terang peristiwa ini," kata Hengky, Rabu (16/11/2022), dilansir Kompas.com.
Hengky menambahkan, pihaknya juga akan menggandeng sejumlah ahli untuk membantu mengungkap kasus ini.
Ahli yang turut terlibat di antaranya ada ahli di bidang medical forensik kolegal, ahli di bidang patologi anatomi, ahli toksikologi, dan ahli DNA.
Baca juga: Polisi Belum Bisa Serahkan 4 Jenazah Tewas di Kalideres Kepada Keluarga, Pemeriksaan Belum Usai
Lebih lanjut, Hengky menyebut, dalam mengungkap kasus ini pihaknya tidak boleh mengambil kesimpulan yang prematur.
Sehingga polisi akan bekerja secara komprehensif bersama-sama dengan para ahli, agar penyebab pasti kematian sekeluarga di Kalideres tersebut dapat terungkap.