Di tangan pawang, Ari seolah nurut untuk melakukan tugasnya dengan baik.
Sampai saat ini juga, anjing pelacak K-9 yang membantu proses evakuasi berhasil menemukan sementara ini 10 jasad yang tertimbun material tanah longsor.
"Anjing ini jenisnya Belgian Malinois. Kalau ranah pencariannya khusus untuk mencari korban yang sudah meninggal," kata Debi saat dijumpai TribunnewsBogor.com di lokasi longsor, Jumat (25/11/2022)
Anjing pelacak hanya perlu membutuhkan waktu dua bulan untuk bisa melakukan tugasnya dengan baik.
Kata Debi, Ari si anjing pelacak tidak terlalu susah dalam perawatannya.
"Untuk melatih anjingnya sekitar 2 bulan. Pendidikannya juga dua bulan sekaligus melatih anjing K-9 ini," ungkapnya.
"Perawatannya itu yang pasti setiap hari saya rawat dan beri makan. Lalu membersihkan anjingnya. Jadi tidak begitu sulit untuk perawatannya," jelas Debi.
Dengan perawatan rutin yang sering dilakukan, Debi saat ini sudah mulai mengenal dekat karakter dari Ari.
Bahkan feeling dari Debi sudah mulai terasah ketika Ari sudah mulai kelelahan ketika diajak bertugas.
"Rata-rata anjing jenis ini memiliki indra penciuman sangat tinggi. Dia bisa berputar beberapa jam. Kalau dia lelah saya bisa tau dari liurnya yang sangat banyak," tambahnya.
Namun, jauh sebelum itu, polwan cantik ini terjun sebagai pawang Ari semenjak tiga tahun lalu.
Bersama Ari, Debi turut berperan aktif di setiap misi kemanusiaan untuk mengevakusi korban bencana.
Teringat olehnya, peristiwa meletusnya Gunung Semeru yang belum lama terjadi ini menjadi salah satu medan terberat dalam menjalakan tugasnya sebagai pawang.
Dimana saat itu, dia harus berperang dengan erupsi yang kerap kali terjadi dan material yang cukup panas.