TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus penyiraman air keras terhadap seorang pemotor berinisial J (35) oleh orang tak dikenal di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kapolsek Tanjung Priok Kompol M Yamin menyebut saat ini pihaknya sudah mengidentifikasi dua orang pelaku berjenis kelamin laki-laki yang diduga menyiram air keras tersebut.
"(Jumlah) dua orang pelaku. Cowok," kata Yamin saat dihubungi, Senin (16/1/2023).
Sejauh ini, Yamin mengatakan pihaknya sudah menyisir rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian untuk mendapatkan petunjuk.
Namun, diakui Yamin, mereka mendapat kendala dalam menyelidiki pelaku karena masih kekurangan saksi di lokasi.
"Belum ada petunjuk tentang pelaku," ucapnya.
Lebih lanjut, Yamin mengatakan saat ini pihaknya masih memburu terduga pelaku di tempat kerja hingga rumahnya.
"Masih lidik seputaran tempat kerja dan rumah," tuturnya.
Baca juga: Polisi Ringkus Pria di Cengkareng yang Tega Siram Air Keras ke Istri dan Anaknya hingga Tewas
Sebelumnya, beredar video viral seorang pria menceburkan diri ke dalam selokan diduga akibat disiram air keras oleh orang tak dikenal di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Video yang diposting pada Jum'at (13/1/2023) oleh akun instagram @lensa_berita_jakarta itu memperlihatkan seorang pria berlumuran lumpur warna hitam disekujur tubuhnya usai ceburkan diri ke selokan.
Selain itu, didalam video tersebut juga diperlihatkan sebuah baju diduga milik korban terlihat masih mengeluarkan asap usai terkena siraman air keras.
Tak hanya itu seorang pria yang merupakan perekam video itu juga menunjukan sebuah botol warna putih yang diduga digunakan sebagai wadah air keras tersebut.
Menyikapi hal tersebut, Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP Bryan Wicaksono pun mengatakan masih mendalami kejadian tersebut.
"Sementara masih dalam proses penyelidikan," kata Bryan ketika dikonfirmasi, Jum'at (13/1/2023).
Baca juga: Cemburu, Tukang Urut di Cengkareng Sengaja Siram Istri Pakai Air Keras Agar Wajah Rusak dan Tewas
Korban pun dikatakan Bryan sudah membuat laporan polisi terkait dugaan penyiraman air keras tersebut.
Kendati demikian, ketika ditanyai mengenai kronologi kejadian tersebut ia belum bisa menjelaskannya secara detail karena korban belum bisa dimintai keterangan.
"Korban sudah membuat LP (Laporan Polisi) tetapi belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam tahap pemulihan," pungkasnya.