TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Kasus pembunuhan berantai yang terjadi di Bekasi dan Cianjur Jawa Barat hingga saat ini masih terus dikembangkan Polda Metro Jaya.
Diketahui kasus pembunuhan berantai ini dilakukan oleh tiga pelaku yakni, Wowon Erawan alias Aki (60 tahun),
Solihin alias Duloh (63 tahun) dan M Dede Solehudin (35).
Saat ini ketiganya sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan.
Terungkap fakta baru dalam kasus pembunuhan yang menghebohkan ini.
Baca juga: Rumah Kontrakan Tempat Satu Keluarga Diracun di Bekasi akan Dibongkar, Pemiliknya Takut
Salah satu tersangka, M Dede Solehudin awalnya disebut sebagai korban keracunan.
Sebab saat ditemukan 5 anggota keluarga tergeletak akibat keracunan di kawasan Bekasi pada Kamis (12/1/2023) lalu, Dede Solehudin adalah salah satunya.
Saat itu Dede dalam kondisi kritis hingga menjalani perawatan intensif di RSUD Bantar Gebang.
Namun belakangan terungkap bahwa Dede Solehudin adalah salah satu dari 3 tersangka pembunuhan berantai itu.
Bagaimana bisa Dede ikut meminum kopi beracun, padahal dia sendiri adalah pelaku serangkaian pembunuhan bersama Wowon dan Dulloh?
Berikut dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber, di antaranya Polda Metro Jaya.
Modus Dede Solehudin
Awalnya warga menemukan 5 orang dalam satu keluarga dalam kondisi tergeletak di dalam rumah kontrakan di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (12/1/2023) pagi.
Mereka diduga keracunan makanan.
Belakangan 3 dari kelima korban tersebut meninggal dunia.
Baca juga: Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Terungkap Uang Rp 1 Miliar Ditampung Tersangka dari Sejumlah TKW
Mereka adalah Ai Maemunah (40) serta dua anaknya M Ridwan (20) dan Muhamad Riswandi (17).
Sementara dua korban lainnya M Dede Solehudin dan seorang balita, Neng Ayu dibawa ke RSUD Bantar Gebang untuk menjalani perawatan.
Setelah melalui pengembangan, polisi mengungkap bahwa Dede Solehudin ternyata bukan korban.
Dia merupakan salah satu dari 3 pelaku pembunuhan berantai yang dilakukan bersama dengan Wowon dan Dulloh.
Menurut pihak Polda Metro Jaya, Dede Solehudin saat kejadian berpura-pura menyeruput kopi yang telah ditaburi racun, agar seakan-akan dia ikut menjadi korban keracunan.
Dede Solehudin diketahui adalah adik tersangka Wowon.
Dede sempat menjalani perawatan di ruang ICU RSUD Bantar Gebang selama 5 hari, kondisinya stabil dan dipindahkan ke ruang rawat inap untuk pemulihan.
"Untuk pasien dewasa sudah membaik, dari ICU sudah pindah ke ruang rawat inap," kata Humas RSUD Bantar Gebangm Sandy Romadoni, Senin (16/1/2023) dikutip dari Tribun Bekasi.
Berawal dari Kematian 3 Anggota Keluarga di Bekasi
Kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs ini berawal dari kematian tiga dari lima anggota keluarga di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Awalnya, korban bernama Ai Maemunah dan kedua anaknya Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16) tewas karena keracunan.
Namun, belakangan diketahui mereka ternyata diracun dengan pestisida hingga racun tikus.
Sementara itu, masih ada dua korban yang masih dirawat di rumah sakit yakni bernama Neng Ayu (5) dan M Dede Solehudin.
Setelah diselidiki, polisi berhasil menangkap tiga tersangka. Yakni, Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin yang juga jadi korban.
Baca juga: Polisi: Jika Motif Wowon Cs Hanya Ekonomi Kenapa Balita Ikut Dikorbankan Pelaku
Pembunuhan di Cianjur
Setelah melalui serangkaian penyelidikan, polisi menemukan ada aksi pembunuhan lain yang dilakukan para tersangka.
Wowon cs ternyata pernah melakukan pembunuhan di Cianjur dan Garut, Jawa Barat.
Di Cianjur, terdapat lima orang korban yang empat di antaranya merupakan keluarga dari pelaku.
Wowon membunuh Wiwin yang merupakan istri dari Wowon.
Dia juga membunuh anaknya, Bayu (2) dan mertuanya yang juga ibu korban Wiwin yakni Noneng.
Keempat jenazah itu dimasukkan di tiga lubang di sekitar rumah Wowon di Cianjur dengan semua barang-barangnya dan langsung dicor dan dikeramik agar jejak korban tak terlihat.
Selanjutnya, satu korban masih belum diketemukan jasadnya.
Pengakuan Wowon, dia membunuh satu lagi namun tak diberi tahu dimana jasad korban.
Lalu, satu korban lainya di Garut, Jawa Barat dibuang ke laut oleh Wowon cs.
Namun, akhirnya bisa ditemukan dan dimakamkan secara laik.
Janji Bisa Buat Kaya hingga Serial Killer
Polisi memastikan sekeluarga keracunan di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat merupakan korban pembunuhan dengan cara diracun dengan pestisida.
Ketiga pelaku pembunuhan diketahui adalah Wowon Erawan alias AKI, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyebut kasus pembunuhan ini adalah serial killer yang dikemas supranatural dengan janji membuat menjadi kaya.
"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer denagn motif janji janji yang dikemas supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," ujar Fadil Imran di Polda Metro Jaya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1/2023).
Fadil mengatakan Wowon tega melakukan aksinya itu karena para korban ini dianggap berbahaya karena mengetahui praktek kejahatan tersebut.
"Jadi keluarga dekatnya ini dianggap berbahaya karena mengetahui dia melakukan tindak pidana lain," ucapnya.
Urutan Kematian 9 Korban
Polisi mengungkap urutan kematian sembilan korban pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan alias Aki cs.
Berikut urutan kematian sembilan korban pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan, Dulloh dan M Dede Solehudin seperti disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Jumat (20/1/2023).
Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan Berantai Wowon Cs di Bekasi dan Cianjur, Mertua Dibunuh Usai Bantu Habisi TKW
1. Siti dan Farida
Dua tenaga kerja wanita (TKW) bernama Siti dan Farida diduga menjadi sosok pembuka rangkaian serial killer ini.
Dugaan ini didasari karena ada momen di mana Wowon menyuruh mertuanya, Noneng untuk mendorong Siti ke laut di Surabaya.
Saat itu, Siti yang ditemani Noneng itu hendak ke Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah dibohongi Wowon untuk mengambil hasil penggandaan kekayaan yang dijanjikan di sana.
Jasad Siti yang kemudian ditemukan oleh warga dan dikebumikan dengan laik di Garut, Jawa Barat.
Sementara korban Farida dikuburkan di dalam lubang di sebuah rumah di Cianjur, Jawa Barat.
2. Noneng
Setelah Siti dan Farida, korban selanjutnya diduga adalah Noneng.
Tersangka Duloh mengaku dirinya lah yang menjadi eksekutor untuk menghabisi nyawa Noneng.
"Noneng itu dibunuh sama si Duloh. Jadi sebelum dibunuh si Duloh, si Noneng itu diantar oleh Wowon ke rumah Duloh," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Jumat (20/1/2023).
3. Wiwin
Setelah Noneng meregang nyawa, barulah Wowon menghabisi nyawa istrinya yang juga anak dari Noneng, Wiwin di hari yang sama.
"Pada malam yang sama, Wiwin diantar oleh si Wowon ke rumah Duloh, lalu dieksekusi juga. Makanya dikubur dalam satu lubang (di rumah Wowon di Cianjur)," ucap Trunoyudo.
Baca juga: Polisi akan Bongkar Makam Istri Wowon dan TKW Korban Pembunuhan Berantai Bekasi-Cianjur
4. Halimah
Aksi pembunuhan berlanjut ke korban Halimah yang dibunuh oleh Duloh.
Saat itu, Halimah sendiri diketahui masih berstatus sebagai istri Wowon.
Usai dibunuh, Halimah dikembalikan ke keluarganya dan dimakamkan di kampung halamannya di Cilicin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Saat itu, tersangka berdalih Halimah meninggal karena sakit.
"Dikembalikan oleh tersangka Solihin alias Duloh ke keluarga, dibilangnya kalau Halimah meninggal karena sakit, padahal dibunuh Duloh," tuturnya.
Setelah Halimah tewas, Wowon lantas menikahi Ai Maemunah yang merupakan anak dari Halimah.
Dari pernikahan ini, keduanya memiliki dua anak yakni Bayu dan Neng Ayu.
5. Bayu
Bayu juga dibunuh oleh Duloh di Cianjur dan kemudian dikuburkan dalam sebuah lubang di samping rumah Wowon.
6. Ai Maemunah, Ridwan Abdul Muiz dan Riswandi
Rangkaian pembunuhan berlanjut ke kawasan Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Di sana, sebanyak empat orang diracun dan dicekik hingga tiga di antaranya tewas.
Ketiga korban ini adalah Maemunah dan dua anaknya Ridwan Abdul Muiz, dan Riswandi.
Ridwan Abdul Muiz dan Riswandi adalah anak dari pernikahan dengan mantan suaminya, Didin.
Sementara, Neng Ayu berhasil diselamatkan setelah dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Kejamnya Wowon cs, Pelaku Pembunuhan Berantai: 2 Istri dan Mertua Dibunuh, Balita pun Jadi Korban
(Tribunnews.com/Abdy Ryanda) (Tribun Bekasi) (Tribun Jabar)