TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Jakarta terutama di Jakarta Selatan, antusias mencoba menggunakan Skywalk Kebayoran Lama yang berdiri megah dan menghubungkan Stasiun Kebayoran Lama dengan Halte Transjakarta Busway setelah ujicoba dimulai Sabtu (21/1/2023).
Skywalk Kebayoran Lama menjulang tinggi ini memiliki total panjang sekitar 500 meter.
Keberadaan Skywalk Kebayoran Lama menambah fasilitas umum bertransportasi yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta setelah MRT Jakarta hingga Simpang Temu CSW-ASEAN.
Fungsi skywalk itu sama seperti jembatan penyeberangan orang (JPO) lainnya. Namun, skywalk ini berbeda jauh dari JPO pada umumnya.
Skywalk tampil dengan warna dominan oranye kombinasi putih pada setiap besi penyangganya dengan elemen bernuansa kayu pada lantainya. Lebar Skywalk ini mencapai empat meter.
Jika dicermati, proses pembangunan Skywalk tersebut belum rampung sepenuhnya. Salah satunya yakni fasilitas lift yang disediakan untuk para penumpang.
Terlihat papan pembatas yang menghalangi menuju area lift terpasang sebagai pertanda lift belum bisa digunakan.
Di sepanjang skywalk terlihat beberapa papan petunjuk dan arahan, mulai dari dilarang merokok hingga dilarang memanjat.
Di beberapa bagian skywalk terlihat atap dibuat sedikit lebih rendah. Papan petunjuk untuk berhati-hati pun terpasang agar kepala mereka yang melintas tak terbentur langsung dengan atap.
Baca juga: Ada Fasilitas Lift Sepeda Pertama di Indonesia di JPO-JPS Phinisi yang Diresmikan Gubernur Anies
Sebagai informasi, Skywalk terintegrasi Transjakarta dan KRL ini memiliki dua koridor, yakni koridor Velbak 13 dan koridor Velbak 8.
Untuk koridor Velbak 13, biasanya digunakan masyarakat dari daerah Kuningan, Tebet dan Tendean menuju Stasiun Kebayoran Lama.
Sedangkan untuk Velbak Koridor 8, bisa digunakan bagi masyarakat yang ingin menuju Lebak Bulus, dan Harmoni.
Baca juga: Prasasti Nama Nakes yang Gugur Karena Covid-19 Bakal Dipajang di JPO Kapal Pinisi Karet Sudirman
Jika ingin mengakses fasilitas, masyarakat harus punya kartu multi trip yang dikeluarkan PT KAI.
Salah satu pengguna Skywalk, Sutoto (44) mengatakan, Skywalk ini sangat membantu pejalan kaki yang ingin menaiki kendaraan umum seperti Transjakarta dan KRL.
Sebagai pengguna KRL di Jakarta, baginya, Skywalk ini bisa mengurangi jarak tempuh dari Stasiun Kebayoran Lama menuju halte Transjakarta.
Mengutip Kompas.com, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, selama uji coba, Skywalk dioperasikan dengan waktu yang berbeda.
Pada Sabtu kemarin, uji coba dilakukan mulai pukul 07.00 hingga 22.00 WIB.
Sementara itu, pada Minggu hari ini dan Senin esok, Skywalk Kebayoran Lama akan dibuka sejak pukul 05.30 sampai 22.00 WIB.
"Selasa ditutup, Selasa ditutup sementara untuk persiapan peresmian pukul 15.00 WIB. Setelah itu, difungsikan sepenuhnya setelah peresmian," kata Hari.
Peresmian Skywalk Kebayoran Lama mundur dari rencana awal 17 Januari 2023.
Skywalk Kebayoran Lama memiliki beberapa akses tangga yang bisa digunakan masyarakat. Antara lain di dekat Halte Transjakarta Kebayoran Lama dan di dekat Apartemen Pakubuwono.
Skywalk ini dilengkapi lift. Lokasinya berada di samping tangga. Selain itu, terdapat juga eskalator pada skywalk, tepatnya di dekat Halte Transjakarta Velbak Koridor 13.
Penulis: Nurmahadi | Editor: Junianto Hamonangan