Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Orang tua Hasya Atallah Syaputra tetap berupaya melanjutkan proses hukum terhadap AKBP (Purn) Eko Setia BW.
Diketahui, Hasya Atallah Syaputra, mahasiswa Universitas Indonesia (UI) itu meninggal dunia karena kecelakaan yang melibatkan purnawirawan Eko Setia BW.
Ayah Hasya, Adi Saputra mengungkapkan, upaya hukum ini dilandasi karena sikap penabrak anaknya yang dianggapnya tidak memiliki empati.
Menurut Adi, pasca kecelakaan itu belum ada permintaan maaf yang dilontarkan dari AKBP (Purn) Eko Setia BW.
Baca juga: Atas Perintah Kapolri Listyo Sigit, Polisi Bentuk Tim Khusus untuk Tangani Kasus Hasya Atallah
"Jadi pada dasarnya kami ikhlas dengan kejadian itu, tapi karena sikapnya tidak ada empati makanya kami putuskan untuk dilanjutkan sesuai dengan hukum yang berlaku," terang Adi kepada wartawan, Selasa (1/2/2023).
"Yang saya heran itu, tidak ada keluar kata maaf sekali pun pada malam itu,” lanjut Adi.
Alih-alih minta maaf, disebutkan Adi, pensiunan polri itu malah mengaku bahwa ia telah menabrak Hasya.
"Dia dari duduk, itu langsung ngomong 'iya saya yang ngelindas' seperti itu. Itu kepada saya. Saya yang mengalami itu," lanjutnya.
Sementara itu ibunda Hasya, Dwi Syafiera Putri mengatakan pihaknya enggan berdamai dengan Purnawirawan AKBP (Purn) Eko Setia BW.
"Saya enggak mau dipertemukan. Memang polisi punya inisiatif untuk mempertemukan kami, akan tetapi saya enggak mau. Saya mau saja bertemu, akan tetapi di pengadilan," ujar Ira.
Dijadikan Tersangka
Sebelumnya, Hasya meninggal dunia seketika usai ditabrak mobil pada 6 Oktober 2022, sekitar pukul 21.00 WIB.
Baca juga: Polemik Kasus Hasya Athallah, ISESS Minta Wasidik hingga Propam Polri Turun Tangan
Dalam narasi foto yang tersebar, Hasya ditabrak oleh purnawirawan Polri AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono, menggunakan sebuah mobil sport merk Pajero.