News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anak Pejabat Pajak Aniaya Remaja

Anak Pengurus GP Ansor Dianiaya Pengemudi Rubicon di Jaksel, Pelaku Diduga Anak Pejabat Pajak

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Anak pengurus GP Ansor dianiaya pengemudi Rubicon di Jaksel. Pelaku telah menjadi tersangka dan terancam 2 tahun penjara.

TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial kronologi yang menyebut adanya penganiayaan terhadap anak Pengurus GP Ansor bernama David, di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Pelaku penganiayaan itu, diduga anak pejabat perpajakan, bernama Mario Dandy Satriyo.

Peristiwa ini dituliskan oleh akun Twitter bernama @LenteraBangsa pada Selasa (21/2/2023).

Adapun berdasarkan cuitan tersebut, kronologi berawal ketika David tengah bermain di rumah temannya pada Senin (20/2/2023).

Saat itu, tiba-tiba, mantan kekasih David menghubunginya via WhatsApp untuk mengembalikan kartu pelajar.

Setelah itu, David pun mengirimkan titik lokasi rumah temannya itu ke mantan kekasihnya.

Baca juga: Diduga Ini Alasan Pengemudi Rubicon di Jaksel Aniaya Anak Pengurus Pusat GP Ansor

Namun, di depan rumah temannya, David telah ditunggu oleh Mario Dandy Satriyo serta tiga orang temannya.

“Korban shareloc lokasi dia (rumah temannya), kemudian ada mobil jeep hitam tersebut sudah menunggu di depan (ada 4 orang didalam jeep) dan korban diajak ke sebuah gang kosong,” tulis akun tersebut.

Lalu, David pun disebut dianiaya oleh dua orang pelaku termasuk Mario Dandy Satriyo di Polsek Pesanggrahan Jaksel.

Akibat penganiayaan tersebut, David diketahui mengalami luka serius di bagian muka sebelah kanan dan dirawat di Rumah Sakit Medika.

Bahkan, korban disebut dalam kondisi belum sadarkan diri hingga saat ini.

“Korban mengalami luka serius bagian muka sebelah kanan, kemudian dilarikan ke RS Medika oleh ayah teman korban.”

“Kondisi saat ini korban belum sadarkan diri,” tuturnya.

Ayah Korban Sebut Keluarga Pelaku Minta Maaf

Ayah David, Jonathan Latumahina mengaku bahwa keluarga Mario Dandy Satriyo telah mendatangi kediaman dan meminta maaf.

Hal ini disampaikan melalui akun Twitter pribadinya, @seeksixsuck pada Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Anak Seorang Pengurus Pusat GP Ansor Dianiaya di Jakarta Selatan, Polisi Tangkap Pelaku

Kendati demikian, Jonathan menegaskan proses hukum tetap berjalan terhadap para pelaku.

“2 pelaku sudah di sel, tidak akan menempuh jalan damai. Proses hukum jalan terus, terimakasih sahabat LBH @Official_Ansor kawal kasus ini.”

“Keluarga pelaku semalam datang minta maaf, saya maafkan. Saya hanay meniru anak saya yang sangat pemaaf. Dan mohon maaf juga proses hukum sudah bergulir. Kita punya tanggung jawab masing-masing, mohon doanya sampai saat ini david belum siuman,” tulisnya.

Pelaku Sudah Ditahan, Terancam Hukuman Maksimal 2 Tahun Penjara

Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kapolres Metro Jakarta Selatan yang baru, pernah jadi asisten pribadi 3 Kapolri. ((Polri.go.id))

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam, mengungkapkan bahwa Mario Dandy Satriyo telah berstatus tersangka dan ditahan usai diserahkan sekuriti sesaat setelah penganiayaan dilakukan

Ade Ary mengungkapkan, Mario Dandy terancam hukuman maksimal 2 tahun 8 bulan buntut penganiayaan tersebut.

“Tersangka kami tahan dengan persangkaan pasal 78C juncto Pasal 80 UU 35 Tahun 2004 tentang Perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak subsider Pasal 351 KUHP,” ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com.

Baca juga: Kutuk Aksi Teror, Ketua GP Ansor: Waspada, Teroris Masih Ada

Di sisi lain, Ade menyebut, penyidik masih mendalami motif pelaku menganiaya korban.

Namun, upaya pengambilan keterangan terkendala karena David belum sadarkan diri hingga saat ini.

“Korban belum bisa dimintai keterangan karena dirawat di RS,” jelasnya.

Lalu ketika ditanya apakah pelaku anak dari Dirjen Pajak, Ade tidak membalas pesan singkat dari Tribunnews.com.

Kemenkeu Beri Respons

Staf Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Yustinus Prastowo pun merespons dugaan bahwa pelaku adalah anak Dirjen Pajak

Dalam cuitannya, ia mengaku prihatin atas kejadian yang menimpa David dan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung.

Selain itu, ia juga mendoakan terhadap kesembuhan korban.

“Para sedulur Banser dan para pecinta kedamaian.Saya sungguh berempati dan amat prihatin dengan kejadian yang menimpa Mas David. Kami menghormati dan menudkung proses hukum. Doa kami untuk kesembuhan David,” tulisnya.

Di sisi lain Yustinus menegaskan peristiwa penganiayaan ini adalah masalah pribadi dan tidak berhubungan dengan institusi.

“Kami juga menghaturkan terimakasih untuk berbagai informasi yang disampaikan. Tentu hal tersebut menjadi perhatian dan bahan pendalaman.”

Mengingat ini kasus pribadi, kami berupaya membedakan dengan institusi. Komitmen Kemenkeu jelas, senantiasa menjaga integritas dan profesionalitas,” ujarnya.

Buntut Insiden Ini, Nama David dan Rubicon Trending Topic di Twitter

Nama David dan Rubicon menjadi trending topic hari ini, Rabu (22/2/2023) lantaran kasus penganiayaan terhadap anak pengurus GP Ansor oleh pemuda yang diduga anak dari pejabat Dirjen Pajak.

Insiden ini pun membuat nama David dan Rubicon menjadi trending topic di Twitter.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, hingga pukul 12.42 WIB, nama David berada di peringkat satu dengan cuitan sebanyak 266 ribu twit.

Sedangkan nama Rubicon berada di peringkat kedua dengan twit yang disematkan lebih dari 12 ribu cuitan.

Lalun apa hubungannya Rubicon dengan kasus penganiayaan ini?

Masih berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, pelaku disebut mengendarai mobil Jeep Rubicon saat mendatangi rumah rekan David.

Adapun menurut cuitan dari pegiat sosial, Mohamad Guntur Romli atau Gus Romli, mobil Rubicon yang ditumpangi pelaku menggunakan plat palsu.

Bahkan Gus Romli menyebut, mobil tersebut yang sebelumnya disita di Polsek Pesanggrahan telah hilang.

“Ini mobil yg dipake Mario Dandy waktu menganiaya David, Rubicon dgn plat palsu. Tiba2 mobil yg sdah disita di Polsek Pesanggrahan hilang. Ada intervensi apa?” tulis Gus Romli.

Namun, Gus Romli menyebut mobil Rubicon milik pelaku ada lagi di Polsek Pesanggrahan tetapi plat palsu sebelumnya sudah diganti.

Adapun plat yang diduga palsu itu memiliki nomor polisi (nopol) B 120 DEN sedangkan plat yang terpasang saat ini adlaah B 2571 PBP.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini