Ditambahkannya, Program ini nantinya akan bekerja sama dengan pemerintah daerah, Badan Meteorologi dan Hidrologi Nasional, dan masyarakat di wilayah perkotaan untuk mengurangi dampak dari adanya panas ekstrem.
''Dalam pelaksanaannya, program ini akan dilakukan secara partisipatif bersama pemerintah kunci seperti BPBD, BAPPEDA, BLHD dan BMKG yang akan mendorong upaya pentahelix dalam mengurangi dampak risiko Panas Ekstrim di kota Surabaya dan Medan," terangnya
Dia menjelaskan, saat ini PMI Pusat bekerjasama dengan Palang Merah Amerika telah memilih Kota Medan, Sumatera Utara dan Kota Surabaya, Jawa Timur sebagai dua area pelaksanaan program
Pemilihan ini berdasarkan pertimbangan bahwa dua kota tersebut masuk dalam kategori wilayah prioritas USAID yang merupakan donor dari proyek ini dan merupakan dua kota dalam daftar lima besar kota terpanas di Indonesia
"Melalui pertemuan lokakarya ini sebagai tindak lanjut dari kegiatan asesmen di dua wilayah program sebelumnya. Harapannya dapat tersusun kegiatan dan alokasi anggaran selama periode pelaksanaan program kedepan," ungkap Harris
Dalam kegiatan lokakarya yang digelar selama tiga hari ini dibuka oleh kepala Markas PMI Pusat serta mitra gerakan dari perwakilan delegasi IFRC, Palang Merah Jepang.
Selain itu turut hadir sebagai peserta dari staf markas PMI Pusat, PMI Provinsi dan Kabupaten Kota wilayah program, serta para stakeholder terkait.