News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Buntut Impor KRL Tak Disetujui, Pengamat Khawatir Penumpang di Jabodetabek Terlantar Setiap Hari

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana penumpang KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. Berikut komentar pengamat perihal dampak impor KRL yang tidak disetujui. Sebut bisa berpotensi menelantarkan 200 ribu penumpang setiap harinya.

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat kebijakan publik PH&H Public Policy Interest Group, Agus Pambagio menyampaikan, kekhawatirannya soal rencana PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) impor Kereta Rel Listrik (KRL) dari Jepang yang tidak disetujui oleh Kementerian Perindustrian.

Menurutnya, birokrasi pemerintah yang rumit tersebut telah menghambat kebutuhan publik, khusunya warga Jabodetabek untuk bergerak atau bertransportasi.

Agus mengingatkan adanya potensi penumpang yang terlantar akibat kurangnya jumlah KRL.

Selain itu, penumpukan penumpang juga bisa terjadi di titik rawan, seperti Stasiun Manggarai.

"Lalu bagaimana nasib 200.000 penumpang per hari yang nantinya tidak terangkut KRL Jabodetabek? Ditambah lagi Kekacauan di Stasiun Manggarai karena salah mendesain posisi eskalator dan lift yang menimbulkan penumpukan penumpang," ujar Agus kepada Tribunnews.com dalam keterangan tertulis, Senin (27/2/2023).

Agus melanjutkan, dirinya kemudian meminta PT KCI memutar otak untuk mencari jalan keluar memenuhi kebutuhan jumlah KRL.

Baca juga: KCI akan Impor KRL, Pengamat: INKA Baru Siap Sediakan Kereta pada 2025

PT KCI bisa memesan KRL baru kepada PT Industri Kereta Api (INKA).

Namun, solusi tersebut terganjal karena pesanan KRL baru tersedia dua tahun mendatang dengan harga yang tinggi dibandingkan impor dari Jepang.

"Meskipun demikian, PT KCI telah menandatangani MoU dengan PT INKA untuk pemesanan KRL sesuai kebutuhan di tahun 2025," imbuh Agus.

Agus selanjutnya membeberkan jumlah KRL di wilayah Jabodetabek yang dikelola PT KCI. Diketahui saat ini, ada 1.150 unit kereta KRL beroperasi.

Pada tahun 2023 akan ada 10 rangkaian dan 16 rangkaian di tahun 2024 KRL Jabodetabek yang harus dipensiunkan.

"Sementara total unit KRL baru yang dibutuhkan hingga akhir 2024 adalah sebanyak 348 kereta, bisa baru atau bekas. Tergantung mana lebih cepat dan masuk dalam anggaran PT KCI," urai Agus.

Bagi Agus, KRL merupakan transportasi umum andalan utama warga Jabodetabek.

PT KCI harus selalu siap mengantar sekitar satu juta penumpang setiap hari, secara aman, nyaman dan tepat waktu. Kesiapan itu harus meliputi kehandalan operasi, berkeselamatan dan berkenyamanan bagi publik pengguna KRL Jabodetabek.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini