News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan di Bekasi

Sadis, Gara-gara Utang P Habisi Dua Wanita Lalu Mengecor Dengan Semen, Ia Kemudian Bunuh Diri

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penemuan jasad dua wanita yang ditemukan dalam keadaan dicor di sebuah kontrakan di Jalan Nusantara RT11/RW22, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Selasa (28/2/2023).

"Saya tungguin sampai malam. Logikanya kalau rumah kosong, semen enggak habis. Terus lampu dan AC enggak nyala. Eh pas malam nyala dua-duanya. Berarti pelaku ada di dalam dong dari tadi," tuturnya.

Keduanya baru mendapatkan izin mendobrak pintu pada pukul 22.00 WIB. Saat itu, polisi mendapati pelaku P telah tergeletak bersimbah darah di dalam kontrakan dengan luka sayat di tangan kiri.

Selain itu, terdapat gundukan coran di bawah tangga yang diduga dijadikan lokasi untuk mengubur korban menggunakan material adukan semen. Motor yang digunakan kedua korban juga terdapat di lokasi.

"Baru pas pintu didobrak, benar,ada pelaku sudah tergeletak banyak darah. Sama ada gundukan semen. Baru dibongkar semen itu tadi pagi," ujar Riyadi.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Polisi Hengki mengatakan terduga pelaku berinisial P sudah menghuni rumah kontrakan tempat ditemukannya dua mayat perempuan sejak tahun 2019.

Hengki menjelaskan, hubungan terduga pelaku P dengan salah satu korban merupakan rekan kerja di sebuah toko material dan bahan bangunan.

"Inisial H (korban) kenal dengan P, dia bekerja sebagai buruh karyawan toko material tidak jauh dari sini," ujar Hengki.

Ketua RT setempat bernama Purwo Darmanto mengatakan, sosok P tinggal seorang diri di rumah tersebut.

Aktivitasnya selama ini terlihat wajar, sebagai warga pengontrak dia terbilang cukup aktif di lingkungan tempat tinggal.

"Aktif biasa sih normal, di lingkungan kalau pas lagi arisan dia ikut arisan, kerja bakti ya kerja bakti," kata Purwo.

Kepada pengurus lingkungan, P mengaku bekerja di perusahaan toko bahan material besi konstruksi di Jalan Sultan Agung Bekasi.

"Kerja di perusahaan PT yang jual beli besi di Jalan Sultan Agung, informasi yang saya dapat itu," tegas dia.

Penemuan dua mayat perempuan itu lanjut Purwo berawal dari suami korban datang mencari istrinya melalui pelacakan GPS ponsel.

"Awalnya suami korban datang, katanya cari di GPS terakhir titiknya di sini," kata Purwo.

Dari informasi tersebut, pihak suami korban berkoordinasi dengan kepolisian dan didampingi Bimaspol setempat.

Proses pencarian lalu dilanjut dengan penelusuran CCTV di sekitar TKP, terlihat korban bernama Heni Purwaningsih (38) dan Yusi (45) masuk ke dalam salah satu rumah.

"Untuk meyakinkan ada ibu dua orang masuk sini kita cek CCTV lingkungan, di rekaman kelihatan hari Minggu 26 Februari masuk ke TKP jam 17.02 WIB," kata Purwo.

Tetangga sekaligus petugas keamanan di lingkungan rumah kontrakan P, yakni Adi (54) mengatakan pada Minggu (26/2) atau pada hari pembunuhan terjadi, terduga pelaku keluar dari rumah kontrakannya. P terlihat membeli semen dan pasir.

Sebelumnya, P sempat terlibat cekcok soal utang piutang dengan dua orang terduga korban.

"Yang meninggal datang mau nagih utang, mungkin cekcok. Tetangga dengar suara gaduh, terus setelah itu curiga melihat dia beli semen satu sak sama pasir waktu hari Minggu sore," ucap dia.

Suami Syok

Heri (45), suami dari almarhumah Yusi menceritakan awalnya pada hari Minggu (26/2) sekira pukul 13.00 WIB, Yusi sempat berpamitan kepada Heri untuk mengaji di Masjid At Taqwa, Perumahan Harapan Baru Regensi, Kota Bekasi.

Setelah itu, korban beserta ke empat rekannya, sempat menghampiri rumah makan bakso di sekitar lokasi sekira pukul 16.00 WIB.

Satu dari empat rekan Yusi tersebut adalah Heni (48), yang juga menjadi korban lainnya dalam peristiwa itu.

"Dia (Yusi) kabari saya juga lagi di masjid mengaji, ada si Heni juga, terus update foto juga pakai gamis warna putih berempat sama temannya," kata Heri.

Merasa khawatir dengan keberadaan sang istri karena tidak mengabari dirinya, Heri pun sontak mencoba rutin menghubungi Yusi melalui ponsel genggam.

Namun, sambungan telepon tersebut tidak digubris oleh Yusi. Semakin khawatir dengan kondisi tersebut, Heri berinisiatif langsung mendatangi tempat Rumah Sakit sekitarnya, dengan ia menduga istrinya tersebut diperkirakan mengalami kecelakaan.

Lokasi dua jasad wanita dicor di bekasi (kiri) dan kedua korban saat mendatangi rumah kontrakan di Jalan Nusantara, RT11/22, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, pada Minggu (26/2/2023) (Kloase Tribunjakarta.com)

"Saya datangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Cakung, karena saya takutnya istri saya kecelakaan, itu jam 22.00 WIB muter rumah sakit saja, tidak tahunya tidak ada," jelasnya.

Pencarian dilanjutkan kembali pada Senin (27/2) pagi hari sekira pukul 06.00 WIB. Saat itu, Heri langsung mendatangi kantor Polisi Sektor Cakung, dan juga Polsubsektor wilayahnya untuk menanyakan keberadaan istrinya.

Belum juga berhasil, dirinya pun semakin khawatir dan curiga terdapat sesuatu masalah yang tengah menimpa istrinya.

"Saya datangin Polsek dan pospol Cakung untuk saya tanyakan detail ciri - ciri istri saya, tapi tidak ada info hilang juga bahkan mengetahui," lugasnya.

Jiwa inisiatif Heri pun kembali datang usai mengarahkan anaknya untuk mengecek keberadaan sang istri melalui sinyal GPS Maps.

Setelah diselidiki, rupanya lokasi Yusi tengah berada di kawasan Kavling Nusantara, Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Selain itu, sembari mencari informasi tersebut, rupanya Heri juga sempat menghubungi keluarga Heni, yang sebelumnya diketahui dirinya juga belum mendapatkan kabar serupa.

"Pas saya telepon keluarga Heni, katanya Heni juga belum pulang, pas di cek GPS lokasinya ada di Bekasi Utara itu rumah terduga pelaku sama ternyata posisinya, langsung deh ke lokasi," imbuhnya.

Baca juga: Pengakuan Suami Korban soal Temuan 2 Jasad Wanita Dicor di Bekasi, Curiga saat Lihat Adukan Semen

Sesampainya di lokasi sekira pukul 15.00 WIB, Heri beserta keluarga dari Heni pun tidak diperkenankan untuk merangsak masuk ke hunian terduga pelaku.

Sehingga langsung menghampiri petugas Bhabinkamtibmas dan juga pihak Kelurahan setempat untuk dapat membantu merangsak masuk.

"Kalau saya langsung masuk, kena pelanggaran undang - undang saya, terus untuk pastiin ada istri saya, saya cek CCTV di sekitar lokasi, ternyata ada betul istri saya sama Heni naik motor masuk ke rumah ini (terduga pelaku)," imbuhnya.

Memasuki waktu maghrib, Heri dan keluarga dari Heni pun rupanya juga belum diperkenankan untuk masuk, dan masih menunggu petugas berwenang datang. Sekira pukul 22.00 WIB, seusai petugas datang,

Heri pun langsung merangsak masuk, dan mulai curiga dengan melihat berupa adukan semen pada bagian halaman terduga pelaku.

"Saya curiga aja ada adukan semen, padahal rumahnya itu juga gak ada yang rusak lagi pengerjaan," tuturnya.

Bersama keluarga Heni masuk ke dalam rumah, Heri langsung melihat pada bagian ruang tamu berupa banyaknya lumuran darah. Tidak hanya itu, pada bagian ruang kamar juga terlihat terduga pelaku tengah menyayat saraf nadi.

"Si terduga pelaku itu lagi nyayat pakai pisau kater, sekarat itu, kayanya sih mau niat bunuh diri setelah kebongkar," tambahnya.

Bukti kuat Heri yakin istrinya berada di dalam rumah tersebut, rupanya ia menemukan kendaraan sepeda motor yang dikenakan, beserta gamis putih milik Heni.

Rasa curiga semakin datang, ketika Heri melihat terdapat gundukan semen persis di bawah tangga, dengan terdapat ciri - ciri berupa atribut yang dikenakan Yusi sebelumnya.

"Saya lihat itu gundukan semen nya ada gamis istri saya, dan sendal juga, langsung saya pastikan ada istri saya disitu, karena saya tidak kuat," imbuhnya.

"Si terduga pelaku langsung dibawa petugas ke Rumah Sakit, tapi pas sampai di Rumah Sakit meninggal," tambahnya.(Wartakota/Triunnews/Tribun Network/bas/kar/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini