News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur

Tak Kenal Kasihan, Duloh Habisi Istri dan Dua Anak Tiri Wowon Pakai Racun, Berikut Urutannya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga tersangka kasus pembunuhan berantai Wowon Erawan alias Aki Banyu cs melakukan rekonstruksi kasusnya di lokasi pembunuhan keluarganya di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/3/2023).

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -- Tersangka kasus pembunuhan berantai di Kota Bekasi, Wowon dan kawan-kawan melakukan 55 adegan rekonstruksi pada Rabu (1/3/2023).

Kasus pembunuhan berantai itu membuat heboh warga karena korbannya cukup banyak.

Pada kesempatan tersebut, Wowon Cs diseret ke Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi untuk memperagakan perbuatan bejat mereka menghabisi sebagian korbannya.

Baca juga: Wowon Cs Perankan 55 Adegan dalam Rekonstruksi Bunuh Keluarganya di Bekasi, Polisi Dapat Fakta Baru

Terungkap fakta bahwa Solihin alias Duloh melakukan aksi pembunuhan terhadap Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhamad Riswandi, tidak hanya dengan menggunakan racun saja.

Melainkan Duloh juga mencekik korban hingga tewas, setelah diberi racun dalam kopi yang disuguhkan.

Hal ini berdasarkan adegan ke 11, 12, 13 dan 14 dalam rekonstruksi.

Dimana Duloh melakukan aksinya mulai dari meracuni para korban hingga membuat tiga korban meninggal dunia dengan mencekiknya.

Pada adegan ke 11, Duloh pada malam hari membangunkan Dede untuk memanaskan air di dapur.

Selanjutnya Duloh masuk ke dapur dan memasukan kopi kemasan yang telah dikasih racun tikus ke dalam gelas.

Selanjutnya Duloh pun meminta Dede untuk membangunkan Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhamad Riswandi.

Setelah bangun, ketiga korban diminta oleh Duloh untuk meminum kopi hitam yang telah dibuatnya.

Duloh meminta mereka untuk meminum kopi tersebut dalam sekali minum.

Baca juga: Polda Metro Jaya Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Cs di Bekasi-Cianjur

Saat bersamaan, anak Ai Maimunah bernama Neng Ayu terbangun, lalu Duloh juga minta kepada Ai Maimunah untuk memberikan kopi tersebut kepada anaknya. Lalu menyuruh Dede untuk ke kamar.

Dalam adegan ke 12, setelah 30 menit kemudian, ketiga korban tidak sadarkan diri.

Saat itu Duloh juga meminta kepada Dede untuk kembali ke dalam kamar.

Namun, ketika itu, Ai Maimunah sempat berteriak Allahu Akbar Allahu Akbar.

Pada adegan ke 13, Duloh melihat korban Ridwan Abdul Muiz, dan Muhamad Riswandi dalam kondisi mulai tidak sadar.

Tersangka pembunuhan berantai, Wowon Erawan alias Aki. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti, Warta Kota)

Duloh lalu mencekik kedua korban hingga meninggal dunia.

Saat proses mencekik itu, Duloh sempat berkata kepada Ridwan untuk tidak berisik hingga akhirnya kedua korban tewas.

Dede juga sempat menyaksikan Duloh mencekik para korban. Duloh menyampaikan kepada Dede untuk ikut bertanggung jawab atas apa yang terjadi.

Dede pun juga mengaku siap mengikuti apa yang diperintahkan Duloh. Pada adegan ke 14, Duloh berpamitan kepada Dede untuk pergi meninggal rumah kontrakan itu.

Baca juga: Polisi Lengkapi Berkas Perkara Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Cs untuk Segera Disidang

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan dalam proses rekonstruksi dalam kasus pembunuhan berantai Wowon cs di Kota Bekasi terdapat 55 adegan.

Ke 55 adegan memperagakan proses perencanaan pelaku hingga pergi dari rumah tersebut.

"Kegiatan rekonstruksi ini menampilkan total 55 adegan. Dimana para tersangka memperagakan proses terjadinya pembunuhan ini mulai dari awal perencanaan sampai dengan tersangka pergi meninggal rumah ini," kata AKBP Indrawienny Panjiyoga, Rabu (1/3/2023).

Menurut Panjiyoga, dalam proses rekonstruksi terdapat beberapa fakta yang berhasil diungkapkan.

Dimana pelaku Duloh selain meracuni korbanya juga mencekik korban hingga tewas.

"Fakta yang kami temukan kali ini, tersangka Dede awalnya mengaku tidak melihat pembunuhan itu, tapi pada saat rekontruksi ini terbukti bahwa ia melihat tersangka Duloh mencekik korban sampai tewas," katanya.

Baca juga: Wowon Serial Killer Janjikan Uang Rp500 Juta untuk Partner In Crime Jika Berhasil Bunuh Semua Target

Diungkapkan Panjiyoga, seluruh adegan yang diperagakan ini sudah diakui oleh para pelaku.

Menurut Panjiyoga, tidak adegan yang disanggah oleh Duloh maupun Dede saat proses rekonstruksi berlangsung.

Urutan Korban Eksekusi Wowon Cs

Urutan kematian korban pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan alias Aki cs, terungkap.

Adapun total korban tewas dibunuh Wowon cs ada sembilan orang.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan, Halimah menjadi korban pertama yang dibunuh pada 2016.

Untuk diketahui, Halimah merupakan istri kelima Wowon yang mana mereka nikah secara sirih.

"Urutannya itu pertama Halimah tahun 2016," kata Panjiyoga, dalam keterangannya, Minggu (29/1/2023).

Baca juga: Polisi Ungkap Kondisi Tersangka Pembunuhan Berantai Wowon Cs di Tahanan Polda Metro Jaya

Lima tahun berselang, tepatnya pada 2021, giliran empat orang yang menjadi korban oleh para tersangka dalam tahun yang sama.

"Siti 2021, Noneng 2021, Wiwin 2021, Farida 2021," ujar Panjiyoga.

"(Untuk korban tewas Farida, keluarga mengetahui) begitu pas kami kasih tahu, sebelumnya (keluarga) tahunya Farida masih kerja," sambungnya.

Korban berikutnya adalah Bayu (2), anak Wowon dari hasil pernikahan siri dengan Ai Maimunah.

Jasad Bayu dikuburkan di sebuah lubang di kediamannya di kawasan Cianjur, Jawa Barat.

Setelah itu, tiga korban lainnya di Bekasi yang dibunuh antara lain Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Riswandi.

"Bayu 2022, terus yang di Bekasi (tiga orang) 2023," ucap Panjiyoga.

Dua Korban Selamat

Sementara itu Air mata Aslem tak terbendung saat menceritakan hal yang sempat dialaminya dari tersangka Wowon Erawan alias Aki cs.

Wanita tersebut datang ke Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, untuk diperiksa, Kamis (26/1/2023).

Terlihat Aslem mengenakan kemeja berwarna hijau dan jilbab putih, serta membawa tas selempang. Ia datang bersama Hana.

Keduanya merupakan tenaga kerja wanita (TKW) yang menjadi korban penipuan modus penggandaan uang Wowon cs.

Aslem mengaku dilarang pulang kampung oleh sosok fiktif bernama 'Aki Banyu' yang diketahui diperankan oleh Wowon sendiri.

Ia ingin pulang ke Karawang karena orangtuanya meninggal dunia, tetapi ia tak dapat melihat jenazah orangtuanya yang terakhir kali.

"Saya mau pulang nggak boleh. Sampai orangtua saya meninggal, saya nggak bisa lihat," katanya.

Ancaman bahkan diterima Aslem dari 'Aki Banyu' apabila memberitahu kepada keluarganya. Mau tak mau, ia menuruti perintah Wowon.

"Dia selalu ancam, 'pokoknya jangan kasih tahu keluarga, kalau kasih tahu keluarga kamu celaka," ujarnya, menirukan ucapan Wowon.

"Saya dua kali pulang, tapi nggak ke Karawang. Saya ke Cianjur karena saya dilarang menghubungi keluarga," lanjutnya.

Baca juga: Polda Metro Jaya Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Cs di Bekasi-Cianjur

Aslem mengaku begitu menyesal usai mengetahui dirinya jadi korban penipuan Wowon.

Tak sekadar uang, orangtuanya pun harus pergi untuk selama-lamanya.

"Nggak ada yang tahu (saya ke Cianjur). Yang bikin saya sakit, orangtua saya meninggal dua-duanya, saya nggak bisa ketemu untuk terakhir kali," katanya.

Sama dengan Aslem, Hana juga menangis usai diberikan kesempatan berbicara kepada publik.

Ia yang mengenakan sweater dan jilbab warna pink, mengaku saat ini masih mencari dua sahabatnya yang turut menjadi korban penipuan Wowon cs.

Dua sahabatnya tersebut bernama Evi dan Nene, yang juga merupakan TKW.

"Sampai saat ini saya masih mencari teman saya, sahabat saya Nene beserta Evi masih dicari keberadaannya," ujarnya.

"Saya belum tahu di mana mereka berada sekarang dan semoga semuanya ini jadi pelajaran yang amat sangat dalam dan cukup kami yang mengalami ini semua. Jangan sampai ada korban lain," sambungnya.

Hana juga mengucapkan terima kasih kepada Polda Metro Jaya yang mengungkap kasus tersebut.

"Saya terima kasih banyak sama Polda Metro Jaya sudah membantu kami, rekan-rekan kami yang masih ada di sana. Kasihan semoga jangan ada terjadi lagi, terulang lagi yang penipuan kayak gini," katanya sambil menangis.

Keduanya bahkan tampak berpelukan usai memberikan keterangan dalam kondisi air mata mengucur. (Wartakota/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini