Haryati dan sang suami langsung membawa anak mereka, menyelamatkan surat berharga dan lari keluar rumah menjauhi arah api.
Menurut kesaksiannya, api secara cepat langsung menjalar ke depan, namun tidak terkena rumahnya.
"Udah gitu orang teriak-teriak 'kebakaran kebakaran', kita langsung lari aja, ngambil anak, ngambil surat surat langsung kabur, itu apinya sudah (menjalar) ke depan," tutur Haryati.
Haryati kembali mengingat momen pada Jumat malam sebelum peristiwa naas itu menimpa lingkungan pemukimannya.
Saat itu hujan turun rintik namun disertai petir, sang suami baru saja menjemput anaknya yang selesai mengaji.
Saat hendak menyuruh sang anak mencuci kakinya, muncul bau minyak yang sangat menyengat tersebut.
"Waktu itu hujan rintik-rintik pas habis isya, habis bapaknya jemput anak ngaji, suruh cuci kaki kok bau minyak tanah ya, kita cari-cari," kata Haryati.