TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara terbakar pada Jumat (3/2/2023) malam pukul 20.11 WIB.
Api yang bersumber dari pipa bensin di kompleks tersebut membumbung tinggi hingga menyebabkan rumah-rumah warga di sekitar Jalan Tanah Merah Bawah RT 12 RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, ikut dilahap si jago merah.
Setidaknya 17 orang dilaporkan meninggal dunia akibat insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang ini.
Sementara 50 orang mengalami luka-luka dengan berbagai tingkat keparahan.
Baca juga: Polri Tangani Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: Identifikasi Korban hingga Usut Penyebabnya
Api yang menyambar hingga ke dua kawasan rumah warga (RW) ini juga mengakibatkan ratusan orang terpaksa mengungsi.
Sebagai informasi saja, Terminal Bahan Bakar Minyak Plumpang merupakan depo strategis yang dimiliki Pertamina.
Depo Pertamina Plumpang menyuplai ke sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau ke sekitar 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina.
Depo ini menyuplai kebutuhan untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) serta sebagian Jawa Barat dan Banten, di mana ratusan truk tangki Pertamina hilir mudik setiap harinya.
Penjelasan Saksi Mata
Hingga kini belum diketahui penyebab kebakaran hebat tersebut.
Pihak Pertamina mengaku masih fokus menangani warga dan memastikan pasokan BBM aman.
Sejumlah warga mengungkapkan saat-saat sebelum terjadinya kebakaran yang terjadi pada Depo pertamina plumpang, Koja, Jakarta Utara.
Salah satunya warga setempat bernama Wandi mengatakan apa yang dilihat dan dirasakannya sebelum kebakaran melanda Depo Pertamina Plumpang, Jumat (3/3/2023) malam.
Ia mengungkapkan sebelum terjadinya ledakan, muncul petir dan gas dengan bau yang sangat menyengat.
“Awalnya ada petir, lalu setelah beberapa menit ada gas, yang baunya menyengat yang membuat saya seperti mau pingsan,” kata Wandi dikutip dari Kompas.TV, Sabtu (4/3/2023) pagi.
Ia mengaku dirinya kemudian mengunci rumah saat akan pergi dari sana dan berjalan dalam keadaan sempoyongan.
“Baru setelah agak jauh saya sudah mulai sadar, dan kuat berjalan dan sekitar 20 menitan ada ledakan dan kemudian ledakkan terdengar,” tuturnya.
Wandi menambahkan semua berjalan begitu cepat, dan tak ada imbauan atau pemberitahuan dari Pertamina mengenai apa yang harus dilakukan warga saat muncul peristiwa tersebut.
Ia mengungkapkan saat kejadian keluarganya sudah ada di rumah, dan ketika tercium bau gas menyengat, mereka pun langsung keluar.
“Saat ada gas itu, keluarga langsung keluar dan 20 menitan kemudian terdengar ledakan,” ujarnya.
Ia pun mengatakan kondisi rumahnya saat ini sudah rata dengan tanah.
Wandi pun ingin agar keamanan Pertamina lebih ditingkatkan dan berharap ada bantuan dari Pertamina, pemerintah dan pihak terkait.
“Untuk saat ini tempat tinggal, pakaian dan konsumsi, dan itu segera dan secepatnya,” lanjut dia.
Penjelasan Ketua RT
Ketua RW 12, Kampung Tanah Merah Bawah, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Abdus mengatakan sebelum kebakaran warga sempat mencium aroma bocoran bahan bakar minyak (BBM).
Menurutnya, sejumlah warga mengalami mual hingga pingsan akibat aroma menyengat tersebut.
"Ini sebelum dentuman ledakan itu ini area, dua RW ini dipenuhi hawa BBM. itu
sampai sampai ada yang muntah dan ada yang pingsan," katanya di lokasi, Sabtu (4/3/2023).
Abdus menuturkan pihaknya pun segera mengevakuasi warga yang mual dan pingsan untuk menjauh dari kawasan Depo Pertamina Plumpang.
Bahkan, dia menuturkan ada tujuh orang warga alami pingsan di tengah jalan, sebelum dentuman terjadi.
"Panas itu, di jalan yang sekarang kita pijak ini semalam sekitar tujuh orang yang bergelimpangan," ujar Abdus.
Abdus menyebut setelah bau menyengat itu menyeruak di sekitar lokasi, secara tiba-tiba dentuman pun terjadi.
Warga yang masih berdesakan, semakin panik dan berusaha menyelamatkan diri dari pusat kobaran api.
"Jeda waktu setengah jam kita masih sempat mengevakuasi warga disana asli bau sekali. Nah jam 8 malam terjadi dentuman keras," ungkapnya.
"Dentuman keras dari arah sana dan dampaknya hawa itu yang bawa api. padahal dentumannya di sana. Tapikan ini merembet mungkin dari BBM itu," sambungnya.
Pantauan Tribunnews.com di lokasi, akibat kebakaran tersebut sejumlah kendaraan milik warga hangus terbakar.
Selain kendaraan warga, tampak sebagian rumah warga juga ikut hangus terbakar dan ambruk.
Kendati demikian, sejumlah warga sekitar tampak berlalu-lalang melihat puing-puing sisa kebakaran.
Saat ini, sejumlah petugas gabungan TNI-Polri sudah berada di lokasi. Bahkan, TNI telah mendirikan posko.
Sebagaimana diketahui, Depo Pertamina ini lokasinya terkepung pemukiman warga, terutama di sisi Utara.
Bahkan tembok rumah warga saling menempel dengan tembok pembatas depo.
Seperti yang tampak di citra satelit Google Maps, di sisi utara, selain pembatas tembok, sebenarnya pemukiman warga dan area depo juga dipisahkan jalan inspeksi yang berada di dalam area depo.
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.TV