TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Samuah (54) seorang ibu paruh baya harus kehilangan sang anak bernama Hadi (30) selama-lamanya akibat insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.
Hadi menjadi salah satu dari 12 korban tewas yang hingga kini jenazahnya belum berhasil teridentifikasi oleh tim kedokteran Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dalam ingatan Samuah, saat ledakan Depo Pertamina Plumpang terjadi pertama kali pada Jumat sekitar pukul 20.12 WIB, dirinya bersama dua anaknya, termasuk Hadi sedang beristirahat di dalam rumah.
Saat itu juga mereka bertiga sontak bangun dan berlari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.
"Jadi detik-detik kejadian, saya, Khairul sama Hadi sedang berada di dalam rumah, kemudian tiba-tiba ada bau menyengat, terus ada ledakan," kata Samuah saat ditemui awak media di Posko Ante-mortem RS Polri, Selasa (7/3/2023).
"Saya bertiga langsung berusaha menyelamatkan diri, saya dibawa sama anak saya Khairul kabur pakai motor," sambungnya.
Namun, secara tiba-tiba, Samuah mengaku melihat Hadi berlari ke arah rumah kembali. Saat itu, Hadi mengaku pengin mengambil handphone miliknya.
Sebagai gambaran, lokasi rumah Samuah ini berjarak dekat dengan tembok pembatas Depo Pertamina Plumpang.
"Pas kita bertiga udah keluar, tiba-tiba Hadi masuk lagi karena mau ngambil HP dulu katanya," ucap Samuah.
Namun, saat diajak oleh sang kakak untuk kembali berlari menyelamatkan diri, Hadi memilih untuk berdiam di depan rumahnya untuk melihat kondisi kebakaran tersebut.
Tak lama, asap yang sudah mengepul dan bau gas yang menyengat tak dapat terbendung menyelimuti sekitaran rumah Samuah.
Saat itu, Hadi kata dia, terlihat terjatuh karena pingsan dan pihak keluarga sudah tidak dapat menolong untuk membawanya menjauh dan memilih untuk menyelamatkan diri.
Terlebih dalam pengelihatannya, si jago merah sudah semakin membesar melalap area Depo Pertamina dan seraya merambat ke area pemukiman."Pas kita ajak buat selamatin diri, dia bilang enggak mau, mau lihat situasi dan kondisi dulu katanya gitu, terus dia keliatan pusing dan pingsan, anak saya Khairul langsung narik saya buat menyelamatkan diri, karena api sudah mulai gede," ucap dia.
Baca juga: Pertamina Respons Isu Beri Rp10 Juta ke Korban Kebakaran Depo Plumpang Agar Tak Ajukan Gugatan
Atas kondisi itu, anak bungsu dari 6 bersaudara itu kata Samuah, tidak terselamatkannya nyawanya.
Hingga kini, pihak keluarga masih berupaya untuk mengumpulkan berkas medis dari Hadi, sebab proses identifikasi terhadap jenazahnya belum kunjung berhasil dilakukan oleh pihak kedokteran.