News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anak Pejabat Pajak Aniaya Remaja

AGH Saat Rekonstruksi dan Persidangan, Psikolog Forensik Minta Penegak Hukum Perhatikan Hal Ini

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AGH dan Mario Dandy, anak mantan pejabat pajak. AGH Saat Rekonstruksi dan Persidangan, Psikolog Forensik Minta Penegak Hukum Perhatikan Hal Ini

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Psilolog Forensik Reza Indragiri meminta otoritas terkait yang akan melakukan rekonstruksi kasus penganiayaan yang dilakukan tersangka Mario Dandy Satriyo terhadap David Ozora, memperhatikan Undang-undang (UU) Sistem Peradilan Pidana Anak.

Hal ini terkait dengan adanya anak di bawah umur berinisial AGH yang terjerat kasus ini.

Ia merupakan kekasih Mario Dandy dan masih berusia 15 tahun, sehingga penanganan hukum terhadap anak ini pun harus ditangani secara berbeda dengan orang dewasa.

Terkait proses rekonstruksi kasus tersebut, ia mengaku khawatir otoritas terkait tidak terlalu memperhatikan UU ini.

Padahal anak yang sedang berhadapan dengan hukum merupakan manusia yang tetap memiliki masa depan, terlepas dari kasus yang menjeratnya.

"Saya khawatir apabila kita semua tidak terlalu disiplin dalam melaksanakan Undang-undang Sistem Peradilan Pidana Anak," kata Reza, dalam tayangan Kompas TV, Jumat (10/3/2023).

Menurutnya, jika proses rekonstruksi dan peradilan terhadap anak ini tidak memperhatikan aspek UU tersebut, dirinya khawatir akan muncul sederet kompleksitas.

Mulai dari praperadilan hingga tuntutan ganti rugi.

"Maka tidak tertutup kemungkinan akan ada kompleksitas-kompleksitas susulan, entah itu praperadilan atau tuntutsn ganti rugi, apalagi seandainya ada anggapan bahwa berkas penegakkan hukum telah melakukan misconduct (kesalahan)," jelas Reza.

Reza kemudian menjelaskan bahwa otoritas terkait, dalam hal ini aparat penegak hukum yang dinilai melakukan misconduct akan menghadapi tuntutan finansial yang sangat berat, hal ini berlaku pada sebagian negara.

"Dalam praktik di sebagian negara, kalau otoritas penegakkan hukum sudah dinilai melakukan misconduct, itu konsekuensi finansialnya sangat berat. Karena otoritas terkait harus membayar kompensasi terhadap pihak yang merasa dirugikan," tegas Reza.

Lebih lanjut ia menekankan bahwa kondisi ini berpotensi semakin membuat rumit proses hukum, bahkan jauh sebelum proses persidangan berlangsung.

"Alih-alih proses pidananya berjalan, justru kita semua sudah dipusingkan oleh momen-momen yang mengganggu pikiran, yang berlangsung sebelum proses persidangan itu sendiri berjalan," pungkas Reza.

Terkait kasus penganiayaan ini, Mario Dandy kini telah berstatus tersangka dan ditahan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini