Sementara itu, satu ekor sapi lainnya kabur hingga ke kawasan niaga Soewarna Bandara Soekarno-Hatta.
Bambang menyebut pihaknya pun langsung melakukan upaya evakuasi terhadap sapi tersebut.
"Sapi ini sudah stres, mungkin karena banyak orang, mulutnya berbusa," katanya.
Jarak dari lokasi kecelakaan truk dengan lokasi sapi ditemukan sangat jauh.
"Sapi ini juga larinya jauh dari GT Cengkareng 2 sampai ke Soewarna, jauh itu," ujarya.
Kepolisian pun berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, termasuk Angkasa Pura II saat melakukan proses evakuasi sapi tersebut.
Petugas sempat kesulitan mengevakuasi sapi tersebut.
"Kita masih mencari cara yang tepat, karena dikhawatirkan sapi itu malah kabur lagi, kan bahaya kalau kabur ke jalan, atau malah masuk ke landasan pacu," ucap dia.
Sapi akhirnya Disembelih
Karena kesulitan melakukan evakuasi, akhirnya sapi tersebut pun disembelih.
Kompol Bambang Askar Shodiq mengatakan posisi sapi itu berada di sebuah parit di kawasan Niaga Soewarna Bandara Soekarno-Hatta.
"Karena susah dilakukan evakuasi dengan alat, daripada sapi ini melakukan gerakan tambahan panggil pengurusnya ya dilakukan pemotongan," kata Bambang.
Keputusan itu diambil agar tidak mengganggu atau terjadinya risiko dalam kenyamanan masyarakat.
"Ini pun ujung-ujungnya sapi akan dipotong juga, ini sapi akan dipotong di jagal di rumah pemotongan hewan," ucapnya.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan jika penyembelihan sapi tersebut dilakukan setelah adanya kesepakatan dari pemilik sapi.
"Iya ada kesepakatan, kita kan jangan sampe ada yang ini ya, kan pengurus kita panggil dia enggak bisa, enggak mampu ya sudah potong saja daripada permasalahan baru dan kita tidak ingin timbul permasalahan baru," ungkapnya. (Tribunnews.com/ Abdi)