Beberapa waktu lalu dia bahkan dikabarkan jadi calon kuat Kabareskrim Polri.
Dia juga pernah menjabat Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK).
Karyoto lalu ditarik ke Mabes Polri 2 bulan lalu. Penarikan Irjen Kartoyo dibarengi kasus Formula E di KPK yang tak kunjung tuntas.
Disarikan Kompas.TV dari berbagai sumber, Irjen Karyoto dilahirkan di Pemalang, Jawa Tengah, pada Oktober 1968.
Dia tercatat sebagai lulusan Akpol 1990 yang berpengalaman dalam bidang reserse dengan ditandai penugasannya sebelum tahun 2008 sebagai perwira menengah di Bareskrim.
Mentas dari Bareskrim, perjalanan karier Karyoto pun dimulai sejak tahun 2008 dengan menjadi Kapolres Ketapang.
Sejumlah posisi strategis juga sempat diembannya.
Seperti Kapolres Barelang, Dirreskrimum Polda DIY, hingga dua kali memegang posisi Wakapolda yakni Wakapolda Sulawesi Utara dan Wakapolda DIY dengan pangkat Brigjen.
Pada 14 April 2020, pangkatnya naik satu tingkat lebih tinggi seiring penunjukkan dirinya sebagai Deputi Penindakan KPK.
Nama Karyoto sendiri sejatinya pernah muncul dalam dugaan kriminalisasi terhadap Komisioner KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto alias BW pada 13 Januari 2015.
Momen tersebut terjadi tak lama setelah komisi antirasuah mengumumkan penetapan tersangka kepada Budi Gunawan, yang kala itu menjadi calon tunggal Kapolri dalam kasus rekening gendut.
Saat konflik tersebut meruncing, Karyoto masih menjabat Direktur Reserse Umum Polda DIY berpangkat Komisaris Besar (Kombes).
Karyoto yang pernah bertugas di KPK itu juga sempat mendatangi bekas kantornya pada awal Februari 2015.
Ia mengantarkan surat dari Bareskrim Polri berisi panggilan pemeriksaan terhadap sejumlah pejabat struktural di KPK.