TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi menyebut travel umrah bernama PT Naila Syafaah Wisata Mandiri menarik para jemaah dengan iming-iming memberikan promo cashback.
Dalam kasus ini, setidaknya ada sekitar 500 orang yang menjadi korban tipu daya agen perjalanan umrah tersebut.
Kasubdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ratna Quratul Ainy menyebut korban juga dijanjikan akan diberi satu slot gratis jika mampu mengumpulkan jemaah sesuai dengan syarat.
"Cashback Rp2 juta, mereka yang mampu mengumpulkan 9 jemaah dan gratis 1 jemaah. Dengan iming-iming itu jemaah merasa lebih tertarik dengan harga yang lebih murah, cash back dan gratis 1," kata Ratna kepada wartawan, Rabu (29/3/2023).
Para tersangka, kata Ratna, disebut mengutamakan memanfaatkan relasi keluarga untuk menarik minat agar bisa berangkat umrah dengan harga yang lebih murah.
"Mereka rata-rata mengincar keluarga, jadi biasanya iming-iming apabila bisa mengajak 9 orang bisa gratis satu. Rata-rata mengajak, bapak ibu atau keluarga. Kemudian ikut mendaftar," ucap Ratna.
Di samping itu, Ratna menyebut ada penawaran lain dengan memberikan paket umrah plus wisata ke Dubai selama 15 hari dengan harga murah yakni berkisar Rp30 juta hingga Rp38 juta.
Promo ini, kata Ratna, rata-rata disasar untuk para korban yang merupakan pedagang.
"Selama ini ke para pedagang yang ditawari paket umrah. Selama ini yang ditawari umrah plus wisata di Dubai jadi tertarik," ujarnya.
Baca juga: 3 Pelaku Penipuan Travel Umrah yang Telantarkan Jemaah Ditangkap Polisi, Ada Pasutri
Sebelumnya, Satgas Anti Mafia Umrah Polda Metro Jaya membongkar kasus penipuan ibadah Umrah dari salah satu Travel Umrah bernama PT. Naila Syafaah Wisata Mandiri.
Dalam hal ini jumlah korban yang tertipu agen perjalanan ibadah Umrah itu mencapai ratusan orang dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp9 1 miliar.
Kasus ini terungkap bermula dari laporan Kementerian Agama (Kemenag) setelah mendapat informasi dari jemaah umrah yang tak bisa pulang ke Indonesia.
Korban mengadu Konsulat Jenderal (Konjen) di Arab Saudi. Dari situ, aduan itu kemudian disampaikan ke Kemenag dan akhirnya sampai ke pihak kepolisian.
Kemudian polisi melakukan penyelidikan dan berhasil mengungkap kasus penipuan tersebut.