Minggu Palma ini dikenal dengan nama Hari Minggu Palma Mengenangkan Sengsara Tuhan.
Perayaan ini jatuh pada hari Minggu sebelum Paskah.
Simbol dalam Minggu Palma ini menggunakan daun palem.
Daun palem ini membawa arti ke arah simbol Kristen.
Daun palem digunakan untuk menyatakan kemenangan martir atas kematian.
Daun palem sendiri bewarna hijau dan warna ini merupakan warna khas dari tanaman serta musim semi.
Perayaan Minggu Palma
Perayaan Minggu Palma terdiri dari dua suasana yang kontras.
Upacara pemberkatan daun palma dilakukan di luar gedung gereja dengan suasana yang meriah, terlebih ketika memasuki gedung gereja.
Umat akan melambai-lambaikan daun palma sambil menyanyikan pujian-pujian dengan lagu yang meriah.
Kemudian suasana meriah tersebut berganti menjadi suasana menyedihkan ketika memasuki gedung gereja.
Di dalam Liturgi Sabda akan dibacakan kisah penderitaan Yesus.
Sejak Minggu kelima Prapaskah, patung-patung orang Kudus dan salib-salib diselubungi.
Salib-salib tersebut diselubungi sampai akhir liturgi Jumat Agung.
Hal ini memiliki simbol bahwa Yesus sungguh menunjukkan kemanusiaannya.
Oleh karena itu, perbedaan suasana ini mengingatkan umat Katolik bahwa di dalam kemeriahan sorak-sorai penyambutan Yesus sebagai Raja, ada derita dalam diri Yesus yang harus ia tanggung.