Laporan wartawan Tribunnews.com, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak kepolisian tidak menyiapkan skema pengalihan lalu lintas terkait Aksi Tolak Undang Undang (UU) Cipta Kerja hari ini.
Diketahui, Koalisi Masyarakat Sipil bersama elemen mahasiswa direncanakan menggelar aksi unjuk rasa menolak pengesahan UU Cipta Kerja, di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/4/2023).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Komarudin mengatakan, kondisi lalu lintas di jalur sekitaran Gedung DPR RI terpantau normal.
Baca juga: Gelar Aksi Tolak UU Cipta Kerja, Mahasiswa Geruduk Gedung DPR Hari Ini
Meski demikian, ia menuturkan, pemberlakuan skema pengalihan lalu lintas bersifat situasional.
"Sementara normal ya, kita lihat situasional. Sementara normal saja," kata Komarudin, saat dihubungi, Kamis ini.
Ia memperkirakan, jumlah massa aksi di depan Gedung DPR RI akan mencapai 1000 orang.
Menurutnya, dengan jumlah tersebut belum perlu ada pengalihan lalu lintas.
"Kalau untuk di halaman DPR RI sendiri untuk jumlah massa sekitar sampai dengan 1000 orang. Itu enggak perlu ada pengalihan sebenarnya," ucapnya.
Baca juga: Tolak UU Cipta Kerja, ILMISPI Ingatkan Kondisi Indonesia Sedang Tidak Baik-baik Saja
"Ini juga bagaimana para korlap bisa mengatur sehingga bisa berbagi tempat," sambungnya.
Terpisah, dalam rangka mengamankan jalannya aksi unjuk rasa, Kapolres Metro Jakarta Pusat Komarudin menyiapkan sebanyak 2.100 personel di titik aksi Gedung DPR RI.
"Sementara ada 2.100 personel kita siapkan khusus di DPR saja," kata Komarudin, saat dihubungi, Kamis ini.
Komarudin menjelaskan, target utama dari pengamanan yang dilakukan pihaknya, yakni seluruh aktivitas masyarakat agar tetap dapat berjalan dengan aman.
"Ya untuk pengamanan kita siapkan personel, ya tentunya dengan target utama dari konsep pengamanan adalah seluruh aktivitas kegiatan masyarakat ibu kota dapat berjalan dengan aman," jelasnya.