News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anggota DPRD DKI Hardiyanto Kenneth Ajak Semua Pihak Bahu Membahu Turunkan Angka Stunting di Jakarta

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi D Fraksi PDIP, Hardiyanto Kenneth menyalurkan bantuan bagi balita bergizi buruk di Jakarta Barat, Kamis (6/4/2023).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masalah stunting, saat ini menjadi hal yang sangat serius dan menjadi perhatian pemerintah.

Penanggulangan permasalahan stunting ini seharusnya bisa melibatkan banyak pihak guna mewujudkan pengentasannya.

Atas dasar itu, Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi D dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth berinisiatif turun ke daerah pemilihannya yakni Kecamatan Taman Sari, Grogol Petamburan, Palmerah, Kebon Jeruk dan Kembangan, untuk memberikan bantuan kepada balita yang mengalami gizi buruk.

"Pada siang hari ini saya berkeliling mengunjungi sejumlah anak yang mengalami gizi buruk, di mulai dari daerah pemilihan saya di wilayah Jakarta Barat seperti di Kecamatan Grogol Petamburan, Taman Sari, Palmerah, Kebon Jeruk dan Kembangan dahulu. Saya berniat mendatangi lima kecamatan untuk langsung memberikan bantuan kepada balita yang menderita stunting, data yang saya dapat berdasarkan data dari puskesmas kelurahan," kata Kenneth dalam keterangannya, Kamis (6/4/2023).

Bantuan tersebut, kata pria yang akrab disapa Bang Kent itu, menggunakan gaji pribadinya sebagai anggota dewan.

Dirinya memberikan bantuan berupa beras 5 kg, telor, biskuit, sarden, dan susu UHT untuk balita yang derita kekurangan gizi.

Selain itu, sambung Kent, dirinya terjun ke lapangan untuk khusus memperhatikan balita yang terkena stunting ini, berdasarkan arahan dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang tengah fokus dengan permasalahan stunting di Indonesia.

"Sesuai perintah Ibu Ketum Megawati Soekarnoputri, semua kader PDIP harus turun dan peduli kepada masyarakat, terutama kepada balita-balita yang menderita gizi buruk. Saya sebagai kader harus peka dan sensitif terhadap masalah stunting ini. Karena hal tersebutlah maka Saya hadir melakukan aksi nyata dengan memberikan bantuan terhadap balita yang terkena stunting ini, dan saya juga berusaha menterjemahkan apa yang menjadi perhatian dari Ibu Ketum Megawati Soekarnoputri, yaitu penanggulangan terhadap permasalahan stunting," kata Kepala BAGUNA (Badan Penanggulangan Bencana) PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta itu.

Perlu diketahui, saat ini angka stunting masih sekitar 21,52 persen yang hanya menurun 2,9 persen dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 24,4 persen.

Sehingga untuk mencapai target 14 persen di tahun 2024 perlu ada upaya percepatan yang perlu didukung berbagai pihak.

Baca juga: Percepat Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem, Pemerintah Dorong Semangat Gotong Royong

"Penanggulangan masalah stunting ini harus dilakukan semua pihak secara gotong royong, semua pihak harus terlibat dalam mewujudkan pengentasannya. Dan saat ini, Pemerintah menjadikan stunting sebagai salah satu program prioritas, karena ini menyangkut soal sumber daya manusia ke depan," beber Kent.

Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII itu berharap, dengan adanya dukungan semua pihak, angka stunting di Jakarta dapat menurun.

"Dengan dukungan semua pihak, harapan saya angka stunting di Jakarta pada umumnya bisa ditekan," pungkasnya.

Perlu diketahui sebelumnya, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Ibu Kota sebesar 14,8 persen pada tahun lalu.

DKI Jakarta merupakan provinsi dengan prevalensi balita stunting terendah kedua di Indonesia pada 2022.

Artinya, DKI Jakarta mampu memangkas angka balita stunting sebesar 2 poin dari tahun sebelumnya. Pada SSGI 2021, prevalensi balita stunting di provinsi ini mencapai 16,8%.

Angka stunting di Ibu Kota berada di bawah ambang batas yang ditetapkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 20%. Ini mengindikasikan bahwa stunting di DKI Jakarta masih tergolong rendah.

Berdasarkan wilayahnya, terdapat 3 kota di atas rata-rata prevalensi balita stunting DKI Jakarta. Sisanya, 3 kota lainnya berada di bawah angka rata-rata provinsi.

Kepulauan Seribu merupakan wilayah dengan prevalensi balita stunting tertinggi di DKI Jakarta pada SSGI 2022, yakni mencapai 20,5%. Angka ini naik 1,2 poin dari 2021 yang sebesar 19,3%.

Kota Jakarta Utara menempati peringkat kedua wilayah dengan prevalensi balita stunting terbesar di DKI Jakarta sebesar 18,5%. Posisinya diikuti oleh Kota Jakarta Barat dengan prevalensi balita stunting 15,2%.

Baca juga: Bersama Cegah Stunting, BKKBN dan Tribun Network Lahirkan Kampanye Cukup Dua Telur

Di sisi lain, prevalensi balita stunting terendah di ibu kota berada di Kota Jakarta Selatan yakni 11,9%. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini