Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamanan di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, mengalami peningkatan pada puncak arus mudik hari ini, Rabu (19/4/2023).
Kasubag TU Terminal Terpadu Pulo Gebang, Junaedi, mengungkapkan personel dari Pasukan Gegana Brimob Polri turut diterjunkan dalam pengamanan arus mudik ini.
"Personel dari gegana ada, dari kepolisian ada. Militer juga ada," ujar Junaedi di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu (19/4/2023).
Baca juga: Mulai Masuk Puncak Arus Mudik, 23.900 Penumpang Berangkat dari Stasiun Senen Hari Ini
Junaedi mengatakan Terminal Terpadu Pulo Gebang mendapatkan pengamanan ekstra, karena merupakan objek vital.
Para aparat tersebut, kata Junaedi, diterjunkan untuk melakukan antisipasi adanya ancaman keamanan.
"Kalau itu memang mendapatkan bantuan atau kunjungan dari mereka (aparat). Mereka memang punya kewajiban karena terminal merupakan objek vital nasional. Sehingga mereka harus jaga dan antisipasi," jelas Junaedi.
Pihak pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang juga telah mempersiapkan fasilitas untuk pengamanan dan pengawasan selama arus mudik.
Baca juga: Puncak Arus Mudik, Terminal Pulo Gebang Sudah Berangkatkan 1.339 Pemudik Hingga Siang Ini
Sejumlah kamera CCTV telah disebar di sejumlah titik untuk memantau Terminal Terpadu Pulo Gebang.
"Selain kami bertugas 24 jam dengan tiga shift, kami juga didukung CCTV 24 jam juga di sekitar 200 lebih titik. Kalau ada kejadian silakan melapor. Kami aman sekali," pungkas Junaedi.
Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan memprediksi ada peningkatan mobilisasi masyarakat pada arus Lebaran mencapai 47 persen dari tahun lalu.
Kemenhub memprediksi akan ada 123 juta orang yang mudik pada Lebaran tahun 2023.
Sedangkan khusus di Jabodetabek, kenaikan pemudik diprediksi naik 4 juta atau 27 persen pemudik dari semula 14 juta ke 18 juta.
Baca juga: Wakapolri Sebut Arus Mudik Lebaran di Pelabuhan Merak Masih Lancar
Kemudian berdasarkan riset lonjakan pemudik tahun ini, ada sebanyak 22 persen akan menggunakan kendaraan mobil pribadi, dan 20 persen sepeda motor.
Sisanya memanfaatkan transportasi massal seperti bus, kereta api, pesawat dan kapal.