TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL - Oknum guru olahraga sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA) di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, menghamili seorang siswi SMA.
Guru berinisial GM itu berhubungan intim dengan siswi SMA berinisial RW di apartemen.
RW sudah hamil dan usia kandungannya sudah jalan 6 bulan.
Ingin menutupi perilakunya GM yang sudah beristri memberi uang Rp 3 juta setelah mengetahui korban hamil.
Setelah itu GM yang tinggal di wilayah Gunung Sindur, Bogor, bersama istrinya kini menghilang ditelan bumi.
Baca juga: Siswi SMA di Cianjur Dirudapaksa Ayah Tiri Usai Ketahuan Nonton Film Porno
Karena perbuatan GM, keluarga RW membuat laporan ke Polres Tangsel dan tercatat dengan nomor: TBL/B/1115/VI/2023/SPKT/Polres Tangsel/Polda Metro Jaya, tertanggal 6 Juni 2023.
GM sempat memaksa seorang siswi sekolah menengah atas (SMA) RW untuk mengaborsi kandungannya.
Paman RW berinisial S (39) mengatakan bahwa keponakannya sempat meminta pertanggungjawab kepada pelaku.
Saat itu, RW ditemani sepupunya mendatangi langsung kediamannya GM.
Namun, GM justru meminta korban untuk mengugurkan kandungannya, sembil menyodorkan uang sebesar Rp 3 juta.
"(Korban) minta pertanggungjawaban pelaku. Sejauh mana pertanggungjawabannya. Tapi pas di sana si pelaku malah ngasih uang untuk digugurin aja. Ngasih uangnya Rp 3 juta," ucap S saat ditemui di kediamannya, Jumat (9/6/2023) seperti dikutip dari Kompas.com.
Tak hanya itu, S mengatakan, pelaku bahkan sempat memaksa GM untuk menggugurkan kandungannya.
Beruntungnya, korban menolak sehingga pelaku dilaporkannya ke Mapolres Tangerang Selatan.
"Enggak mau dia (korban untuk aborsi). Mending dilaporin aja," ucap S.
Sebelumnya diberitakan, seorang siswi sekolah menengah atas (SMA) berinisial RW (19), diduga disetubuhi oknum guru olahraganya berinisial GM di apartemen di kawasan Tangerang Selatan.
Akibatnya, RW mengandung janin yang berusia enam bulan setelah peristiwa persetubuhan itu terjadi pada November 2022.
S menceritakan, kehamilan diketahui keluarganya setelah melihat gelagat RW yang mencurigakan.
Saat itu, pihak keluarga RW sempat menanyakan hal yang berbeda dalam dirinya. Namun, RW enggan berkata sejujurnya.
"Dia awalnya enggak terbuka. Keluarga merhatiin kok perutnya makin lama makin besar, terus disuruh sekolah malas-malasan " kata S.
Berdasar hal itu, kakaknya RW kemudian mendesak yang bersangkutan.
RW lantas mengakui bahwa dirinya sedang mengandung janin setelah disetubuhi gurunya.
"Akhirnya ditanya sama kakak perempuannya. Terus dia (RW) mengakui (sedang hamil) sambil histeris- histeris gitu," ucap S.
Penjelasan Kepala Sekolah
Kepala Sekolah tempat RW belajar, yang berinisial R, menyatakan bahwa pihak sekolah baru mengetahui kasus ini dan akan mengunjungi keluarga RW untuk mencari solusi terbaik.
"Kami akan menyelidiki dan mencari informasi lebih lanjut, dan kemudian kami akan mengunjungi keluarganya. Kami sangat prihatin dengan kejadian ini dan kami akan mencari solusi yang bijaksana," jelas R saat dikonfirmasi terkait kasus itu.
Dengan begitu, kasus ini menimbulkan keprihatinan dan kecaman dari berbagai pihak, mengingat bahwa kehamilan di luar nikah merupakan pelanggaran serius terhadap hak-hak individu dan etika moral.
Tindakan pelaku yang seorang pendidik menunjukkan kegagalan dalam melindungi dan membimbing para siswa.
Penting bagi masyarakat dan institusi pendidikan untuk memastikan keamanan dan keberlangsungan pendidikan para siswa.
Langkah-langkah efektif perlu diambil untuk menjaga integritas dan perlindungan terhadap siswa, termasuk penerapan protokol keamanan di sekolah dan pemantauan ketat terhadap perilaku guru dan staf pendidikan.
Kendati demikian, kasus ini juga harus ditangani secara serius oleh hukum. Pelaku harus dihadapkan pada proses hukum yang adil dan dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Sumber: Kompas.com/Warta Kota