Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Unit Laka Polres Metro Jakarta Selatan Bripka PS yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri di rumah kosong di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat diduga depresi akibat sakit yang diderita.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin menyebut korban pernah mengalami kecelakaan pada Juni 2023 lalu.
"Orang tuanya mengatakan bahwa dia selalu mengeluh ngga bisa jalan, selalu mengeluh rasa sakit karena kecelakaannya 1 bulan yang lalu kalo nggak salah," kata Komarudin kepada wartawan, Kamis (6/7/2023).
Atas kecelakaan itu, Komarudin mengatakan jika Bripka PS mengalami cidera sehingga membuat dirinya harus menggunakan tongkat.
"Kaki sebelah kanannya kan patah itu. di bagian kaki bawah sama pinggul," ucapnya.
Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Polisi di Cempaka Putih
Di samping itu, Komarudin menyebut jika sang istri dan anaknya pun juga sedang sakit sehingga diduga menjadi pemicu dirinya bunuh diri.
"Kalau di lihat dari kondisi keluarga baik-baik saja memang kondisi yang bersangkutan sakit, istri dan anaknya juga dalam kondisi yang sakit," jelasnya.
Sebelumnya, warga di sekitar Cempaka Putih, Jakarta Pusat digegerkan dengan adanya penemuan sesosok mayat dalam keadaan tergantung di sebuah rumah kosong, pada Selasa (4/7/2023) siang.
Mayat diketahui merupakan seorang anggota polisi yakni berinisial Bripka PS yang bertugas di Unit Laka Lantas Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan.
Bernard mengatakan jika pihak keluarga sempat mencari korban karena hilang selama 5 hari sebelum ditemukan tewas.
Dari hasil pemeriksaan sementara, diduga korban nekat bunuh diri di rumah kosong itu akibat depresi.
Namun, Bernard dia tak menyebut lebih detil depresinya itu karena masalah apa.
"Kalau dugaan sementara kata orang itu kan saya ketemu orang tuanya itu udah lima hari yang lalu di cari cari, depresi sepertinya," ungkapnya.