Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada potensi kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) di DKI Jakarta.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta sekaligus Praktisi Kesehatan Masyarakat, Ngabila Salama.
"Ada potensi kenaikan kasus demam berdarah di Jakarta," ungkap Ngabila pada keterangannnya, Rabu (26/7/2023).
Oleh karenanya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta ingatkan masyarakat untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat.
Ia mengimbau masyarakat untuk mengaktifkan kembali upaya pencegahan DBD dengan 3M.
Yaitu menguras, menutup, mengubur plus tidak menggantung pakaian, memelihara ikan ditampungan air, membubuhkan larvasida,
"Lakukan 3M plus minimal seminggu sekali. Tiap hari jumat dan selalu menjaga kebersihan dan kerapihan rumah," paparnya lagi.
Ia menambahkan agar jangan ada baju-baju menggantung sumber sarang nyamuk dan jentik.
"Juga masih ada daerah di Jakarta yg tanah kosong atau fasilitas umum yg perlu dipantau juga 3M nya,"imbuhnya.
Misal, seperti di taman, jalanan, tanah kosong atau di sekolah.
"Kami lihat kasus seminggu terakhir banyak di daerah perbatasan dengan Depok, Bogor, Tanggerang dan Bekasi," kata Ngabila lagi.
Maka, perlu sinergi bersama untuk pencegahan dan penanggulangannya.
Selain itu nyamuk DBD aktif jam 8-10 pagi dan 16-18 malam. Akan lebih baik untuk melakukan penyemprotan nyamuk atau menggunakan lotion antinyamuk.
Untuk mendapatkan informasi prediksi kasus DBD DKI Jakarta bisa dicek di https://iklim.bmkg.go.id/id/dbdklim/