News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polusi Udara di Jakarta

Anies Sebut Polusi Jakarta Berasal Dari Udara Kotor di Luar Kota

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan saat ditemui awak media di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023). Anies Baswedan menyebut tingginya polusi di Jakarta saat ini disebabkan oleh udara kotor dari luar kota, khususnya wilayah industri.

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden yang diusung oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem) Anies Baswedan, menyebut tingginya polusi di Jakarta saat ini disebabkan oleh udara kotor dari luar kota, khususnya wilayah industri.

Ia menjelaskan, setiap hari aktivitas di Jakarta tidak berubah, tapi tingkat polisi udara berganti terus setiap hari.

"Kalau anda perhatikan polusi udara, ada hari-hari di mana polusi itu tinggi sekali, ada hari-hari polusi tidak tinggi, karena aktivitas di Jakartanya sama setiap hari," ujar Anies kepada awak media di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023).

Berubah-ubahnya tingkat polisi ini, jelas Anies, justru diakibatkan karena banyaknya pembangkit listrik tenaga uap di luar Jakarta.

Udara yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga uap itu kemudian dibawa oleh angin yang bergerak ke Jakarta.

Namun sayang, polusi ini tidak terdeteksi oleh sensor polisi udara.

Baca juga: Bivitri Susanti: Polusi Udara di Jabodetabek Akibat Produk Hukum yang Disalahgunakan

"Sesungguhnya yang terjadi selain polutan dari dalam aktivitas dalam kota, juga polutan yang diakibatkan dari kegiatan di luar kota Jakarta," tuturnya.

"Apa itu? Banyak pembangkit listrik tenaga uap yang kemudian cerobongnya menghasilkan polutan. Ketika arah anginnya bergerak ke arah Jakarta maka dia tertangkap oleh sensor," sambungnya.

Atas hal ini pula lah Anies mempunyai gagasan untuk mengantisipasi polusi udara, yakni dengan memasang sensor polusi udara di seluruh Indonesia.

"Angin bergerak ke Lampung, bergerak ke Banten, di sana enggak ada sensor, jadi tidak muncul menjadi problem," jelasnya.

"Saya merasa di seluruh Indonesia harus dipasang sensor polusi udara sehingga kita mengetahui kualitas udara bukan hanya di Jakarta tetapi berbagai wilayah yang dekat dengan wilayah industri," tandas Anies.

Baca juga: Pertalite Salah Satu Penyebab Polusi Udara di Jabodetabek Makin Buruk, Ahok: Akan Diganti Pertamax

Sebagai informasi, DKI Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk nomor dua di dunia hari ini.

Dikutip dari situs pemantau kualitas udara IQAir, pukul 05.43 WIB, indeks kualitas udara di Ibu Kota berada di angka 165 AQI US.

Angka kualitas udara itu tercatat bahwa saat ini DKI Jakarta masih masuk dalam kategori tidak sehat nomor dua di dunia.

Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI hari ini PM 2.5. Angka Konsentrasi itu, 16,4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

Sedangkan suhu di Jakarta pagi ini adalah 25 derajat celsius dengan kelembapan 77 persen, gerak angin 9,3,km/h, dan tekanan sebesar 1014 milibar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini