TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok pria ini berhasil mengalahkan Anies Baswedan dalam lomba gebuk bantal yang digelar warga di Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Kamis (17/8/2023), kemarin.
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan itu mengikuti sejumlah lomba memeriahkan HUT ke-78 RI.
Anies terdaftar dalam dua perlombaan, yakni tarik tambang dan juga gebuk bantal.
Pada perlombaan tarik tambang, tim yang dipimpin oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu keluar menjadi juara.
Tim dari Anies menang di fase pertama, namun menelan kekalahan di fase kedua, setelahnya di babak penentuan, tim Anies Baswedan meraih kemenangan.
Selanjutnya, Anies Baswedan ikut juga dalam lomba gebuk bantal.
Dalam perlombaan ini, Anies berhadapan satu lawan satu dengan warga secara bergantian.
Pada pertandingan pertama, Anies Baswedan berhasil membuat salah satu warga RT06 RW04 tumbang.
Melaju ke babak selanjutnya, Anies Baswedan berhadapan dengan perwakilan dari wartawan yang meliput di gelanggang acara bernama Santoso.
Pada pertandingan ini, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu kembali meraih kemenangan.
Baca juga: Peringati HUT ke-78 RI, Anies Ikut Lomba Tarik Tambang dan Gebuk Guling di Lebak Bulus
Di babak ketiga, Anies Baswedan dihadapkan dengan Ketua RT06 RW04 Kelurahan Cilandak Barat, bernama Malkan, dalam perlombaan ini, Anies Baswedan justru tumbang.
Anies kalah dalam beberapa pukulan yang dilancarkan oleh Malkan dan membuat mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut.
Menyikapi perlombaan ini, Anies berguyon kalau dirinya berharap tetap bisa mengurus surat-surat dengan mudah.
"Saya kalah sama pak RT, insyaallah kalau ngurus surat surat masih gampang," kata Anies usai perlombaan.
Kekalahan dari Anies mendapat seruan dari warga yang hadir ke lokasi, hal itu didasari karena dominan warga yang datang sempat meneriakkan nama Anies Baswedan.
Sosok Ketua RT yang kalahkan Anies Baswedan
Adapun Malkan merupakan sosok Ketua RT yang mengalahkan Anies sempat berselisih dengan pedangdut Dewi Perssik soal masalah sapi kurban.
Dewi Perssik mengaku sapi kurban miliknya ditolak oleh Ketua RT setempat.
Kini konflik antara pedangdut Dewi Perssik dengan sang ketua RT, Malkan akhirnya berakhir damai.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, perseteruan bermula dari sapi kurban Dewi Perssik yang ditolak Malkan, Rabu (28/6/2023).
Masalah kian memanas tatkala sopir dan asisten rumah tangga (ART) Dewi Perssik menyebut Malkan meminta uang Rp100 juta jika ingin sapinya diterima.
Dewi Perssik dan Malkan akhirnya melakukan mediasi di Masjid Babul Khairat Cilandak, Jakarta Selatan Kamis (29/6/2023).
Namun, mediasi tersebut justru berujung buntu karena kedua pihak tersulut emosi.
Baca juga: Dewi Perssik Ogah Disebut Fitnah Ketua RT Soal Uang Rp 100 Juta
Kini prahara tersebut berakhir damai, hal itu diungkap Dewi Perssik dalam siaran langsung akun Instagram pribadinya @dewiperssik9, Senin (3/7/2023).
Usai jalani syuting, wanita yang akrab disapa Depe ini melakukan siaran lansung Instagram saat diperjalanan.
Meski sudah menjelaskan melalui program yang ia bawakan di TV, Depe kembali memberikan klarifikasi untuk para pengikut Instagram-nya.
"Mau meluruskan ya, jadi nggak usah ngomong soal Pak RT Pak RT lagi, karena sudah selesai (damai), Pak RT sudah minta maaf," ucap Depe.
"Saya pun sebagai manusia bisa meminta maaf juga," sambung Depe.
Kekasih Rully ini berharap warganet tidak membesar-besarkan soal perseteruannya dengan Malkan lagi.
"Karena masalahnya adalah di Pak Ustaznya, miskomunikasi. Alhamdulillah udah clear ya, nggak usah dibesar-besarkan lagi," terang Depe.
Terlebih momen Idul Adha juga sudah berakhir dan niat baik Depe membagikan daging kurban pada warga yang membutuhkan sudah tersalurkan.
"Idul Adha juga udah selesai, dagingnya juga udah dibagi-bagikan juga buat warga yang membutuhkan ya," tegas Depe.
Mantan istri Saipul Jamil tersebut lantas membacakan salah satu komentar warganet.
"Berarti sumber masalah utama ART mami?" tanya warganet.
Baca juga: Imbas Kisruh soal Hewan Kurban, Dewi Perssik Kena Fitnah: Kukira Lawanku Cuma RT, Ternyata Ente-ente
Seakan tak terima karyawannya disalahkan, Depe menegaskan sumber permasalahan tersebut bukan dari sopir dan ART-nya.
Ia menilai sumber permasalahan itu justru berasal dari pak ustaz yang kurang komunikasi dengan Malkan.
Depe menyebut kedua karyawannya itu hanya menyampaikan ucapan Malkan, sesuai dengan amanah sang biduan.
"Pak ustaznya yang tidak komunikasi. Kalo ART saya nggak salah, supir saya nggak salah. Mereka justru memberitahu saya."
"Jadi ART sama supir hanya mengamanahkan apa yang saya amanahkan," papar Depe lagi.
Lebih lanjut, Depe bisa memaklumi reaksi Malkan.
Menurut Depe wajar jika Malkan merasa kecewa terharap dirinya.
Ia lantas kembali menegaskan tentang kesalahan sang ustaz yang dianggap kurang komunikasi.
"Pak RT wajar kan kecewa? Karena tidak ada komunikasi dengan pak ustaz di mana sebenernya udah ada omongan dengan Pak Ustaz."
"Jadi masalahnya bukan dengan ART saya, justru masalahnya dengan pak ustaz di mana (sekarang) masalah sudah clear," beber Depe.
Bantah dirinya kerap berseteru dengan Malkan, Depe juga mengungkap hubungannya dengan sang ketua RT.
Jauh sebelum kasus ini terjadi, hubungan Depe dan Malkan tak pernah bermasalah.
"Kalo aku sama pak RT sendiri dari awal pun sudah tidak ada masalah. Dari tahun dulu sampe sekarang aku sama pak RT memang nggak ada masalah," pungkas Depe. (Tribunnews.com)