"Saya sempet bilang ke wali kelasnya yang terjadi sama anak didiknya, tapi (dia bilang) itu bukan kuasa saya," terang Diana.
Sekolah Klaim Tak Ada Aksi Bullying
SD Negeri Jatimulya 09 tempat Fatir selama ini belajar membantah terjadi praktik bullying di sekolah mereka. Mereka membantah kasus amputasi kaki Fatir siswa mereka, karena kasus bullying oleh siswa lain di sekolah tersebut.
Wakil Kepala Sekolah SD Negeri Jatimulya 09 Sukaemah menilai tudingan bullying yang dialamatkan ke sekolahnya tersebut sudah terlalu jauh.
Ia menyebut kejadian tersebut tak lebih dari bagian dari candaan para pelajar.
"Tadi kami sudah berklasifikasi, kami tidak ada perundungan sama sekali dan prosesnya sudah ke hukum, jadi kami sedang menunggu proses hukum," kata Sukaemah, Selasa, dikutip dari TribunJakarta.
"Mereka bercanda, bercanda, main terus jajan, jadi kalau untuk perundungan kayanya terlalu jauh," sambungnya.
Dia mengatakan Fatir selama ini sosok anak yang cerdas, sehingga tak mungkin muridnya tersebut mendapat tindakan bullying dari siswa lainnya.
Meski begitu, pihaknya tetap memenuhi hak belajar Fatir sampai dinyatakan lulus SD dan lanjut ke Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"(Untuk mengikuti) Ujian kami ke rumahnya, masuk SMP juga lewat kita jadi semua kita fasilitasi, sampai dia masuk SMP 4 kita dampingi," terangnya
Orangtua Fatir sudah melaporkan kasus perundungan ke Polres Metro Bekasi dan polisi telah menetapkan satu tersangka.
Nasi sudah menjadi bubur.
Laporan reporter Muhammad Azzam/Yusuf Bachtiar | Sumber: Warta Kota