TRIBUNNEWS.COM - Nasib tragis menimpa bocah berusia 10 tahun berinisial K alias A di Penjaringan, Jakarta Utara.
Ia tewas setelah dibanting ayah kandungnya, Usmanto (43).
Peristiwa itu terjadi di sebuah gang di Jalan Muara Baru, Penjaringan, Rabu (13/12/2023).
Video detik-detik Usmanto memukul hingga membanting anaknya viral di media sosial.
Lantas seperti apa sosok A?
A yang merupakan penyandang disabilitas karena kesulitan bicara itu adalah anak putus sekolah.
Baca juga: Ayah yang Banting Anak hingga Tewas di Penjaringan Disebut Temperamen, Ketua RT: Ini Sudah Dua Kali
Kendati memiliki kekurangan, A sangat aktif dan mudah bergaul dengan warga setempat.
A bahkan dekat dengan para petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Penjaringan.
Atas meninggalnya A, petugas PPSU pun merasakan duka yang begitu mendalam.
"Dia sering datang ke kelurahan ke tempat kita, ikut ngumpul. Teman-teman lagi piket malam juga dia temenin," kata seorang petugas PPSU Penjaringan, Konedy kepada TribunJakarta.com.
Konedy menceritakan, semasa hidupnya, A kerap membantu petugas PPSU membersihkan lingkungan.
Biasanya, A senang mengambil karung dan membukanya untuk tempat petugas memasukkan sampah.
Bocah itu, lanjut Konedy, dikenal sebagai pribadi yang tak pernah mengeluh dan ringan tangan.
"Dia pasti ada di tempat kita kerja, kadang dia nyari-nyari kita di zona-zona kita kerja."