TRIBUNNEWS.COM - Tiga orang yang masih satu keluarga tewas tertimpa tembok SPBU yang roboh tepatnya di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024) siang.
Ketiga korban yang tewas yakni pasangan suami istri bernama Sumedi Riyanto (80) dan Thio Cin Nio (72), serta satu anak mereka, Ami Kusuma Dewi (35).
Saat kejadian, Sumedi Riyanto dan Thio Cin Nio sedang bersiap untuk berjualan gado-gado di dekat tembok SPBU.
Sementara, Ami Kusuma Dewi mengajak anaknya, Muhammad Fabian (10) untuk menemui kakek dan nenek.
Keempat korban tertimpa tembok roboh, namun Fabian selamat lantaran dilindungi ibunya.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi mengatakan penyelidikan kasus ini bekerja sama dengan Puslabfor Polri untuk mengungkap penyebab tembok roboh.
Selain itu, petugas kepolisian juga mencari adanya unsur kelalaian yang dilakukan pengelola SPBU.
"Untuk mengetahui penyebab, kami akan dalami terus, koordinasi dengan Puslabfor Polri. Saat ini kami melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait penyebab robohnya tembok," paparnya, Senin (22/1/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.
Jenazah ketiga korban telah dibawa ke RSCM, Jakarta Pusat untuk proses penyelidikan.
Sejumlah karyawan SPBU dan warga sekitar telah diperiksa untuk mengetahui fakta dari insiden ini.
"Tentu dari SPBU adalah karyawan-karyawan yang memang menyaksikan atau mengetahui, itu pasti dimintai keterangan. Dari warga juga," bebernya.
Baca juga: Suami Istri yang Tewas Tertimpa Tembok SPBU di Tebet Selama Ini Tinggal di Bawah Tenda
Sebelumnya, Kapolsek Tebet, Kompol Murodih menjelaskan tinggi tembok SPBU sekitar 4 meter dan panjang 15 meter.
Kondisi tembok tersebut sudah tidak kokoh dan sempat ditegur warga.
"Dia (pengelola SPBU) menyampaikan bahwa memang ada kekhawatiran dari dia terhadap pedagang di samping itu," ucapnya.