Syahrul Aziz mengatakan, adiknya meregang nyawa pada Selasa (6/2/2024) dalam tawuran tersebut.
Sampai kemarin dia mengaku belum mendapatkan informasi mengenai penangkapan para pelaku oleh polisi.
"Setelah kejadian langsung buat laporan polisi. Kalau dari pihak kepolisian belum dapet info, nomor telepon saya juga sudah disimpan disana cuma belum ada update terbaru," ujarnya, Sabtu (10/2/2024).
Syahrul Aziz mengatakan, tewasnya AA membuat ibunya syok dan kondisi psikis sang ibu saat ini masih lemah.
"Dari pihak keluarga ingin pelakunya cepet-cepet ketangkep biar mamah saya tenang, soalnya mamah saya belum tenang kalau pelaku belum ketangkep, pingsan terus," kata dia.
Kapolsek Parung Kompol Sularso belum memberikan jawaban terkait update dari persoalan tersebut ketika dikonfirmasi TribunnewsBogor.
Peristiwa tawuran terjadi pada Selasa (6/2/2024) sekitar pukul 17.30 WIB di wilayah Kampung Kedokan, Desa Putat Nutug, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.
Bentrokan ini pecah setelah kedua kelompok remaja yang sedang konvoi dari arah yang berlawanan itu berpapasan di lokasi kejadian, hingga akhirnya tawuran dengan menggunakan senjata tajam pun tak terhindarkan.
"Motif para pelaku tawuran yaitu mereka sudah melakukan perjanjian untuk melakukan tawuran di lokasi tersebut," ujar Kapolsek Parung, Kompol Sularso melalui keterangannya, Rabu (7/2/2024).
Akibat kejadian tersebut, AA (18) meregang nyawa akibat terkena sabetan senjata tajam.
"Kami akan kami usut sampai tuntas. Saat ini kami masih mencari bukti-bukti dan keterangan dari para saksi proses penyelidikan lanjut. Bagi masyarakat yang mengetahui kejadian tersebut harap dilaporkan kepada kami," kata kapolsek.
Artikel ini telah tayang di Tribundepok.com dengan judul Pelajar SMK Terlibat Duel Pakai Celurit di Depok, Satu Orang Tewas Tertusuk