TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyatakan turut berduka cita atas kasus pembunuhan seorang anak laki-laki (AAMS) berusia 5 tahun di Bekasi, Jawa Barat yang diduga dilakukan oleh ibu kandungnya.
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar, mengatakan pihaknya telah melakukan upaya koordinasi dengan Polda Metro Jaya dan Polresta Bekasi.
“Kami prihatin masih terjadi kasus kekerasan dan perlakuan tidak manusiawi terhadap anak oleh orang tua korban sendiri yang seharusnya menjadi pelindung bagi anak. Pelaku saat ini telah ditahan pihak kepolisian," ujar Nahar melalui keterangan tertulis, Sabtu (9/3/2024).
"Kejadian ini tentu menjadi duka mendalam bagi kita semua dan menjadi pengingat untuk mewaspadai agar kasus serupa tidak terjadi di kemudian hari," tutur Nahar.
Nahar mengatakan adik korban, AR, yang berusia 2 tahun juga menjadi salah satu target pelaku untuk dibunuh, namun berhasil diamankan oleh tim unit PPA Polresta Bekasi.
KemenPPPA akan berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi untuk memberikan
"Tim Layanan SAPA 129 Anak akan berkoordinasi dengan DP3A untuk melakukan pendampingan dan pemulihan trauma terhadap anak yang selamat. Kami juga akan berkoordinasi dengan Polresta Bekasi untuk memastikan proses hukum berjalan dengan seadil-adilnya,” ujar Nahar.
Baca juga: Awal Kasus Pembunuhan Bocah di Bekasi Terungkap, Baju Ibu Berlumuran Darah, Pisau Sempat Dicuci
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Polresta Bekasi, Nahar menyampaikan peristiwa tersebut terjadi pada Kamis, 7 Maret 2024, di rumah korban.
Pelaku menusuk anaknya sebanyak 20 kali di dada dan perut dengan pisau dapur. Saat ini, jenazah korban sedang diautopsi di RS Polri Kramat Jati.
Dalam keterangannya, pelaku mengaku memiliki keyakinan bahwa dirinya adalah utusan Tuhan terakhir.
Selain itu, pelaku juga seringkali mengalami mimpi bertemu dengan Tuhan dan mendapatkan bisikan untuk membunuh anaknya.
Pelaku percaya bahwa anak tersebut adalah Dajjal yang akan menyebabkan kerusakan di Bumi di masa dewasa nanti.
Baca juga: Kronologis Terungkapnya Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi, Darah Korban di Baju Pelaku Jadi Petunjuk
Pelaku juga meyakini bahwa dengan mengorbankan anaknya, akan menghentikan perang di Palestina.
Anak pelaku yang lain AR berusia 2 tahun juga menjadi salah satu target pelaku untuk dibunuh, namun berhasil diamankan oleh tim unit PPA Polresta Bekasi.
Ayah korban saat ini bekerja di Medan, dan setelah mengetahui kejadian ini langsung menuju ke Bekasi.