TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Bukannya mengisi waktu Ramadan dengan kegiatan positif, sejumlah remaja justru melakukan perang sarung pada malam bulan puasa.
Bahkan acap kali perang sarung ini berlangsung di tengah orang-orang menunaikan ibadah Salat Tarawih.
Perang sarung juga seringkali berujung pada tawuran massal.
Tak jarang, mereka mengisi bagian ujung sarung dengan benda-benda berbahaya, seperti batu, gir motor atau senjata tajam.
Satu di antara aksi perang sarung yang meresahkan warga ini terjadi di kawasan Jalan Karya Wijayakusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat misalnya.
Dua kelompok remaja usia tanggung terekam CCTV terlibat perang sarung, Minggu (17/3/2024) malam.
Dari rekaman yang beredar, nampak gerombolan remaja itu berjumlah puluhan orang.
Mereka berlarian ke sana ke mari dan saling melemparkan pukulan dari sarung yang mereka jadikan senjata.
Kala itu, jalanan sekitar nampak sepi. Hanya ada seorang pengendara motor yang melintas dan mencoba untuk membubarkan kedua kubu tersebut.
Akan tetapi, mereka tetap melancarkan aksinya hingga sejumlah orang mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.
Menurut salah seorang warga bernama Ami (35), perang sarung itu terjadi sekira pukul 23.00 WIB.
"Kan malam-malam sebelum saya tegur masih buka ya (warung Ami), terus ada segerombolan anak-anak remaja sekitar 15 tahun lewat ramai-ramai bawa sarung," kata Ami kepada wartawan di lokasi, Selasa (19/3/2024).
Ami sesungguhnya sudah curiga bahwa remaja itu akan melakukan perang sarung, seperti yang biasa ia lihat di televisi.
"Tiba-tiba dari sana sebelah kulon pada lari semua pada sabetan di depan saya, syok juga sih melihatnya," jelas dia.