Polisi masih mendalami motif satu keluarga mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari sebuah apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024).
Seorang pedagang di apartemen, Siti Soleha (24) mengaku tidak pernah melihat satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak itu.
Keempatnya bukan penghuni apartemen, tapi dua tahun lalu pernah menjadi penghuni apartemen.
Baca juga: Update Kasus Sekeluarga Lompat Apartemen di Jakarta: Keluarga Introvert, Anak Setahun Tak Sekolah
"Bukan penghuni mereka ini, kayak tamu gitu, tapi mereka ini katanya sudah pernah tinggal di sini," ucapnya.
Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya membenarkan EA (50), AEL (52), JL (15) dan JW (13) pernah menghuni apartemen yang terletak di Kelurahan Pejagalan.
Mereka pindah sejak dua tahun lalu dan kembali lagi untuk mengakhiri hidupnya.
"Dulu mereka pernah tinggal di sini, kemudian sudah dua tahun belakangan tidak tinggal di sini."
"Baru hari ini kembali lagi ke apartemen untuk melakukan kegiatan seperti ini," jelasnya.
Mereka mengendari mobil Daihatsu Gran Max berwarna silver bernopol B 2972 BIQ dan tiba di parkiran apartemen pukul 16.02 WIB.
Baca juga: KPAI Nilai Kasus Bunuh Diri Satu Keluarga di Apartemen Penjaringan, Bentuk Kekerasan Terhadap Anak
Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan jasad satu keluarga ditemukan dalam kondisi tangan korban terikat dengan tali yang sama.
Tangan EA terikat dengan tangan anak laki-laki, sementara tangan AEL terikat dengan anak perempuan.
"Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat," paparnya.
Dalam kamera CCTV, terlihat mereka menaiki lift ke lantai 21 bersama-sama.
"Pukul 16.05 WIB, keluar dari lift di tangga 21 berdasarkan CCTV, naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen, kemudian 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," terangnya.