News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perayaan Ceng Beng Ingatkan Keseimbangan Sedih dan Bahagia serta Antara Kematian dan Kelahiran Baru

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ritual penyalaan lilin oleh peziarah di salah satu makam yang dikelola Yayasan Sinar Bumi, Jonggol, Bogor, Jawa Barat.

Perayaan ini mengingatkan para kerabat akan keterhubungan antara generasi masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Ketika mereka mengunjungi makam leluhur, mereka yang berziarah tidak hanya memperingati mereka yang telah tiada, tetapi juga menyatukan diri dengan sejarah keluarga dan menghormati warisan yang telah ditinggalkan untuk penerusnya.

Perayaan Ceng Beng ini mengingatkan keseimbangan antara kesedihan dan kebahagiaan, antara kematian dan kelahiran baru.

Menghabiskan waktu di alam terbuka yang “cerah bening” menjadi kesempatan berefleksi dalam kedamaian dan membuka diri akan kesempatan dan peluang baru ke depannya.

Festival Ceng Beng (Qing Ming) telah dijalani selama lebih dari 2.500 tahun.

Konon, Festival ini diawali dengan upacara ziarah kubur para kaisar dan jenderal Tiongkok kuno yang belakangan menjadi salah satu festival penting dalam budaya Tiongkok.

Festival ini dinamai dari kata "Qing” (bersih) dan “Ming" (jernih), yang melambangkan harapan baik saat melakukan ziarah kubur.

Tradisi ini merupakan perwujudan sikap masyarakat Tionghoa yang sangat menghormati leluhurnya.

Saat Festival Ceng Beng, masyarakat Tionghoa melakukan ziarah ke makam leluhur, membersihkan makam, membakar kertas, membawa bunga untuk ditabur, serta meletakkan persembahan sebagai ungkapan terima kasih dan hormat kepada anggota keluarga yang telah meninggal.

Festival Ceng Beng sendiri merupakan hari libur di Tiongkok.

Masyarakat Tionghoa di seluruh dunia memiliki kebiasaan berbeda dalam melakukan ziarah kubur.

Aprianus Charles mewakili Pengurus Taman Makam Yayasan Sinar Bumi Jonggol menuturkan senantiasa menjaga dan melestarikan makam-makam yang ada di taman makam ini,sebagaimana selama puluhan tahun bersinergi dengan pemerintah dan warga masyarakat sekitar agar prosesi Cengbeng ini dapat berjalan dengan lancar setiap tahunnya.

“Khusus tahun 2024 ini, yang bertepatan dengan ibadah puasa, kami menghimbau agar seluruh peziarah dapat menjaga kebersihan, ketenangan dan ketertiban selama berziarah, dan agar dapat mempersiapkan diri dan alat-alat sembahyangan dengan baik agar prosesi acara ibadah dapat berjalan dengan lancar.

Jika membutuhkan bantuan, agar tidak sungkan menghubungi pengurus maupun pekerja di lokasi,” kata Aprianus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini