"Udah yuk, berantem aja sama gue yuk!" ujar pemuda itu.
Meski berhasil dipisahkan oleh warga lainnya, Kurniawan diminta pindah kontrakan jika merasa terganggu dengan suara sahur keliling.
"Kalau lu nggak nyaman di sini, lu pindah! Kontrakan banyak!" teriak pemuda berkaus oranye-biru.
Desakan tersebut lantas disambut teriakan pemuda lainnya yang juga meminta agar Kurniawan pindah.
Kronologi Kejadian Versi Kurniawan
Usai videonya viral, Kurniawan diketahui mengirim pesan ke grup WhatsApp yang berisikan teman-temannya.
Lewat pesan itu, Kurniawan menjelaskan kronologi versi dirinya.
Menurut Kurniawan, sebelum terjadi keributan, ia sudah sempat menegur baik-baik sejumlah pemuda yang membangunkan sahur secara keliling.
Baca juga: KRONOLOGI Cekcok Warga Sawangan Depok Dipicu Teriakan Membangunkan Sahur, Begini Endingnya
Namun, menurut Kurniawan, para pemuda itu justru mengabaikannya.
Kurniawan pun berinisiatif melapor ke RT terkait hal tersebut lantaran ia memiliki anak yang masih bayi.
Tak hanya itu, Kurniawan juga menyebut tetangga kontrakannya juga mempunyai anak yang masih kecil dan sedang dalam kondisi hamil.
"Sebelumnya gue udah tegur anak yang bangunin sahur dengan bahasa baik. Pake assalamu'alaikum malah, tapi mereka nggak jawab," ungkap Kurniawan.
"Menurut kalian salah nggak kalo gue (setelahnya) bilang ke RT soal bangunan sahur itu pelan-pelan kalo lewat depan kontrakan gue?"
"Karena gue ada bayi, dan tetangga gue yang punya anak kecil dan ibu hamil," imbuh dia.
Tetapi, alih-alih mengajak musyawarah, RT setempat justru memanggil warga untuk mendatangi kontrakan Kurniawan.