News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5 Poin Pengakuan Korban Dugaan Pelecehan Seksual yang Dilakukan Ketua PSI Jakarta Barat

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

W (berkacamata hitam dan bermasker) saat menceritakan pelecehan seksual yang dialaminya dari Ketua PSI Jakarta Barat, Anthony Norman Lianto.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  W (29) menutupi wajahnya dengan masker dan kacamata hitam saat ditemui di kawasan Jakarta Barat, Rabu (27/3/2024).

W, inisial wanita itu, mengaku korban pelecehan seksual yang dialaminya dari Ketua PSI Jakarta Barat, Anthony Norman Lianto.

Panjang lebar W tak menduga akan jadi korban apalagi sampai mengalami trauma.

Kemarin W mencoba memberanikan diri bersuara atas peristiwa memilukan yang dialaminya.

Semua itu dilakukan W agar Norman bisa diproses secara hukum atas apa yang telah diperbuat kepadanya.

Berikut pengakuan W seperti dirangkum Tribunnews.com, Kamis (28/3/2024) :

1. Ditawari Buzzer

W menceritakan dirinya dirudapaksa oleh Norman saat baru sehari ditawari kerja sebagai buzzer PSI.

W mengetahui adanya lowongan sebagai bagian dari PSI melalui informasi di laman resmi partai berlogo bunga mawar itu.

Perempuan asal Solo, Jawa Tengah itu memang saat itu membutuhkan pekerjaan untuk membiayai kehidupannya di perantauan.

Baca juga: Ketua PSI Jakbar Dilaporkan Kasus Pelecehan, Begini Kesaksian Kader

Apalagi branding PSI sebagai partai anak muda membuatnya mantap menjadi bagian dari PSI.

"Tanggal 29 November saya disuruh datang untuk ke Kopdarwil PSI dan di tanggal 4 Desember 2023 saya ditawari jadi buzzer atau prajurit media sosial untuk meningkatkan elektabilitas," tutur W.

Sehari kemudian atau di 5 Desember 2023 malam, W kemudian diminta datang oleh Norman ke kantor DPD PSI Jakarta Barat.

"Tapi pada saat saya datang ke sana sepi gak ada orang gak ada siapa-siapa," kata dia.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini