Diduga, reaksi amunisi kadaluarsa itulah yang mengakibatkan ledakan dahsyat tersebut.
"Kami menganalisa bahwa ini karena amunisi yang kedaluwarsa yang sudah dikembalikan," ungkap Hasan.
Hasan menyebut, pihaknya sudah membuat surat untuk pemusnahan amunisi yang telah kedaluwarsa itu.
Ia menduga ledakan itu berasal dari kondisi dan gesekan zat kimia yang labil pada amunisi-amunisi tersebut.
"Jadi kemungkinan adalah karena, seperti bahan peledak kan bahan kimia yang kemungkinan sangat labil, dan memang kita tidak pakai lagi. Jadi kemungkinan seperti itu."
"Dan di gudang itu tidak ada sistem listrik yang sebabkan dari luar. Kemungkinan dari materil dari amunisi itu sendiri yang bergesek menimbulkan asap ataupun ledakan," jelasnya.
Baca juga: Ledakan Gudang Amunisi, Warga Heboh Granat, Peluru Sebesar Telapak Tangan dan Material Tank Mental
Kendati demikian, Hasan menjamin ledakan dan kebakaran gudang amunisi ini masih cukup aman karena berada di dalam bunker.
Untuk kobaran api yang sempat terlihat membumbung, hal itu terjadi pada saat puncak kebakaran terjadi.
"Jika ledakannya ke atas bisa menyebar sampai ke beberapa tempat, tapi kami pastikan bahwa prosedur maupun sistem pengamanan di gudang ini sudah sedemikian rupa seperti ini, akan aman," tegasnya.
Video Viral Detik-detik Ledakan
Ledakan gudang amunisi Gudmurah Kodam Jaya/Bekasi mengakibatkan sejumlah rumah di Cluster Vil di Kota Wisata Sibubur, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, mengalami kerusakan cukup parah.
Ketua Perkumpulan Cluster Kota Wisata Cibubur, Andri Wibowo, mengatakan ada lima cluster yang terdampak kebakaran dan ledakan gudang peluru tapi Cluster Visalia yang terparah.
“Objek-objek yang mengerikan pun ada. Seperti granat dan sebagainya yang harus diamankan. Lalu, ada selongsong peluru mortir, kemudian beberapa pecahan peluru juga,” kata Andri kepada TribunnewsBogor.com di lokasi.
Selain itu, ada satu rumah warga yang pelurunya mengenai kaca.
Saat ini, tim Gegana sedang melihat lokasi Cluster Visalia ini.
“Dilanjutkan tadi ada tim gegana yang masuk ke dalam cluster-cluster. Mudah mudahan sudah bisa ditemukan (granat dan pelurunya). Paling tidak aman dulu bagi warga kita,” ungkapnya.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Theresia Felisiani/Wahyu Gilang Putranto/Suci Bangun DS)