Selain itu, sepengetahuan Setiawan Budidarma, mantan istrinya tinggal di Bekasi.
"Orang-orang mengenal nama dia, Irma. Tidak pernah Yanti. Makanya aneh, ini namanya Yanti Setiawan Budidarma," katanya.
Setiawan Budidarma mengaku tahu permasalahan pencatutan nama dan alamatnya di STNK Gran Max setelah didatangi lima polisi usai peristiwa nahas itu terjadi.
Polisi, kata Setiawan, menanyakan beberapa hal termasuk identitas pemilik mobil Gran Max yang menggunakan nama dan alamatnya.
Bahkan polisi sempat menunjukkan foto KTP yang ternyata foto KTP Setiawan Budidarma.
"KTP-nya memang KTP saya, alamatnya sini, tapi namanya Yanti tidak ada fotonya. Itu fotonya saya," kata Setiawan dikutip dari Kompas.com.
"Di handphone polisi itu, (atas nama) Yanti Setiawan Budidarma," tambahnya.
Setiawan juga membantah, mobil Gran Max yang terlibat kecelakaan itu adalah miliknya.
"Tidak sama sekali (punya mobil Gran Max)."
"Dulu waktu rumah masih di sebelah BNI 46, itu punya kakak saya Daihatsu Feroza. Beda sama Gran Max. Tidak ada sama sekali," tegasnya.
Oleh karena itu, Setiawan menduga identitasnya dicatut oleh oknum yang belum diketahui.
"Itu dia, ada pemalsuan KTP saya, mungkin ada hubungannya sama orang kelurahan takutnya gitu," kata Setiawan.
Lebih lanjut, menurut Setiawan, pihak kepolisian bakal mendalami pemilik asli mobil Gran Max tersebut.
"(Polisi) mau ngelacak lagi," ujarnya.