Selama kesurupan itu, R sempat mengatakan, akan diserang oleh pasukan buaya putih.
Dalam kondisi itu, R mengajak suaminya untuk menceburkan diri ke kali.
"Ditanya kembali oleh suaminya mau menceburkan diri ke mana dan dijawab oleh R ke kali depan."
"Kemudian suami korban menenangkan dan mengajak R istirahat kembali," jelas Hasoloan.
Sempat Minta Tolong sebelum Tenggelam
Diwartakan Kompas.com, R ternyata sempat berteriak minta tolong sebelum tenggelam di Kali Mookervart.
Teriakan itu didengar beberapa petugas gali kabel fiber optik pada Senin pukul 01.30 WIB.
"Tiga orang saksi sedang bekerja menggali kabel optik di pinggir kali tiba-tiba mendengar suara teriakan minta tolong dari arah tengah kali," ucap Hasoloan.
Saksi yang mengetahui kejadian itu mencoba mencari tali untuk menolong R dan berlari ke pos pompa milik Suku Dinas Air (SDA) Jakarta Barat.
Namun, saat saksi kembali, R sudah tewas mengambang dengan posisi tengkurap.
Karena arus kali yang deras, saksi pun gagal menolong korban.
"Kemudian tubuh korban terbawa arus dan tenggelam dari permukaan tidak terlihat lagi," tandasnya.
Pihak kepolisian masih menyelidiki lebih detail terkait motif tewasnya R karena tenggelam.
Namun, keluarga korban sudah mengikhlaskan kepergian R dalam kejadian ini.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Aneh, Habis Pelukan dengan Suami, Istri Langsung Pergi, Mayat Ditemukan di Kali Mookervart
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Abdi Ryanda Shakti, Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah, Kompas.com/Rizky Syahrial)