TRIBUNNEWS.COM - Seorang calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Rajajo, menjadi korban begal di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar), Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 05.00 WIB.
Akibat kejadian itu, dirinya mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat.
Setelah mendapatkan perawatan, Satrio diperbolehkan pulang ke rumah.
Dilansir WartaKotalive.com, saat ditemui di rumahnya, tangan kanan Satrio masih diperban karena luka bacok senjata tajam jenis golok.
Bagian lutut kaki kirinya juga diperban karena disabet senjata tajam.
Satrio mengaku tertarik menjadi polisi karena terinsipirasi sosok Aipda Monang Parlindungan Ambarita atau biasa dikenal Ambarita.
Sejak SMP, Satrio telah menonton Ambarita dalam menindak pelaku kejahatan.
"Mau sekali dia datang ke rumah, karena beliau jadi salah satu panutan saya," kata Satrio di rumahnya, kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu (15/5/2024).
Menurutnya, sikap Ambarita saat bertugas dan melakukan penangkapan begitu bagus, menunjukkan sosok polisi yang gagah.
Melalui telepon Humas Polres Metro Jakarta Barat, Satria sempat melakukan video call (panggilan video) dengan Ambarita
Wajahnya begitu senang saat melihat sosok Ambarita dari layar telepon seluler.
Ibu Satrio yang bernama Septi juga gembira ketika melihat Aipda Ambarita di layat ponsel tersebut.
Baca juga: Peran 5 Tersangka Begal Casis Bintara Polri di Kebun Jeruk, Sebagai Eksekutor, Joki hingga Penadah
"Siap, setiap hari saya nonton bapak di YouTube," ucap Satrio ke Ambarita.
Sementara Ambarita memberikan semangat kepada Satrio supaya cepat sembuh dan bisa mengikuti seleksi casis Bintara Polri.