Ditambah lagi, terdapat libur panjang pada Desember 2023 lalu yang dilakukan sekolah lantaran ujian akhir tahun sehingga, para siswa semuanya belajar di rumah.
"Lingkup ini sempit, mungkin orangtua murid dengan dengan guru mengenali karateristik anak. Bahkan komite di luar sekolah ini mengatakan anak ini cukup reaktif," kata Wahyu.
Libatkan KPAI
Sementara Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pendidikan Jakarta Barat Diding, menyampaikan bahwa pihaknya kini berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
"Masih kami cari tau, kami berkoordinasi dengan KPAI," katanya dihubungi, Selasa (21/5/2024).
Menurut Diding, kasus dugaan pelecehan terhadap siswi SLB ini, penanganannya perlu melibatkan banyak pihak.
Pasalnya korban merupakan seorang anak berkebutuhan khusus yang perlu pendampingan saat berkomunikasi.
Selain itu, latar belakang korban yang memiliki keterbelakangan dalam pendengaran, bicara, dan intelektual juga membuat sejumlah pihak kesulitan mengambil kesimpulan.
"Kan kami enggak bisa langsung menuduh pelakunya siapa, jadi masih kami cari tahu dulu," kata Diding.
Sampai saat ini kasus dugaan asusila tersebut masih diselesaikan secara internal.
Dalam hal ini pun, keluarga korban belum melaporkan ke pihak kepolisian.
"Iya masih coba diselesaikan secara internal," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Sudin Pendidikan Jakbar dan KPAI Selidiki Dugaan Pelecehan Seksual Siswi SLB di Kalideres yang Hamil