Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Gilang Sadewo (MGS), tersangka kasus penusukan hingga tewas ustaz sekaligus imam musala di Kebon Jeruk Jakarta Barat Muhammad Saidih (71), sempat melakukan pengintaian lokasi sebelum menghabisi nyawa korban.
MGS melakukan itu sepekan sebelum melakukan penikaman terhadap Saidih.
Diketahui, MGS tega menusuk Saidih pada saat pria lanjut usia itu sedang mengambil air wudhu untuk salat Subuh di musala di daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Kamis (16/5/2024) sekira pukul 04.30 WIB
"Ya benar, ada seseorang yang telah ditusuk oleh orang tak dikenal hendak melaksanakan solat Subuh," kata Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Sutrisno, Kamis (16/5/2024).
"Seminggu setelah melakukan aksinya (melakukan pengintaian) dan diputuskan bahwa dia melakukan aksinya pada pukul 04.30 WIB, sesaat sebelum korban melaksanalan Salat Subuh," jelas Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Syahduddi dalam jumpa pers, Jum'at (24/5/2024).
Baca juga: Jahatnya Komplotan Polwan Tipu Petani sampai Rp598 Juta: Miris, Anak Korban Dijadikan Pembantu
Lebih lanjut dijelaskan Kapolres, akibat penikaman itu korban Saidin pun mengalami luka tusuk di bagian pinggang.
Korban, kata Syahduddi, mengalami luka tusuk dengan kedalaman hingga 19 sentimeter. Atas luka tersebut tersangka MGS diduga kuat memang berniat menghabisi nyawa korban.
"Ya dengan kedalaman luka yang sampai 19 sentimeter itu patut diduga pelaku sengaja menghilangkan nyawa korban," pungkasnya.
Sakit Hati Direndahkan saat Naksir Cucu Korban 2 Tahun Lalu
Sebelumnya Terungkap motif Muhammad Gilang Sadewo (MSG) menusuk Muhammad Saidih (71) ustad di Kebon Jeruk, Jakarta Barat lantaran sakit hati terhadap korban.
Baca juga: Bentrokan Antar Kelompok di Cianjur Pecah, Bermula dari Sekelompok OTK Datangi Kawasan Prabrik
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol M. Syahduddi mengatakan bahwa MSG ternyata selama ini menaruh hati terhadap salah satu cucu Saidih yang berinisial A.
Namun pada saat sedang berkunjung ke rumah A yang juga rumah korban, MSG mengaku mendapat sambutan kurang baik dan merasa direndahkan oleh korban Saidih.
"Sehingga pelaku merasa sakit hati dan berencana melakukan aksi pembunuhan tersebut," kata Syahduddi dalam jumpa pers, Jum'at (24/5/2024).
Lebih lanjut dijelaskan Kapolres, bahwa juga diketahui ternyata pelaku MSG telah merencanakan untuk membunuh korban sejak dua tahun lalu.