News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kronologis Lengkap Imam Musala Tewas Ditikam di Kebon Jeruk Jakbar, Ada Cinta Segitiga di Baliknya

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Galang, pelaku penikaman imam musala hingga tewas di Kebon Jeruk dihadirkan Polres Metro jakarta Barat, Jumat (24/5/2024)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kronologis lengkap penikaman imam musala Muhammad Saidi (71) hingga tewas di Kebon Jeruk, Jakarta Barat akhirnya terungkap.

Pelaku bernama Galang ternyata sudah merencanakan penikaman tersebut.

Pemuda berusia 22 tahun tersebut tega menikam Saidi hingga tewas karena dipicu dendam lama.

Peristiwa penikaman bermula sejak 2 tahun lalu. Saat itu, Galang yang bekerja sebagai satpam di Pasar Kedoya menjalin ikatan cinta dengan cucu korban berinisial A.

Perkenalan Galang dan cucu korban bermula dari Pasar Kedoya. Diketahui cucu Saidi berinisial A bekerja di toko emas yang ada di Pasar Kedoya.

Hingga akhirnya, Galang pun memberanikan diri datang ke rumah Saidi untuk bertamu.

Namun, Galang justru merasa sikap Saidi dingin saat itu. 

Baca juga: Polisi Tembak Tersangka Penusuk Imam Musala di Kebun Jeruk, Berupaya Kabur Saat akan Ditangkap

"Saat bertamu, pelaku mendapatkan sambutan atau perlakuan yang kurang baik menurut pelaku atau terkesan merendahkan pelaku," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M Syahduddi di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (24/5/2024).

Tak jelas tindakan atau perlakuan korban yang membuat pelaku merasa direndahkan saat itu.

Galang hanya menceritakan bila sikap Saidi saat itu cenderung mendiamkan dirinya saat bertamu.

Selain itu, korban pun kurang merestui niatan pelaku untuk menjalin hubungan dengan cucunya.

Tak hanya itu, cucu korban pun diketahui sudah memiliki teman dekat.

"Selain karena dari pihak korban juga tidak menyambut baik niatan dari si pelaku untuk menjalin hubungan dengan cucu korban, diketahui juga bahwa cucu korban tersebut ternyata sudah memiliki pasangan ataupun teman dekat yang lain," ungkap Syahduddi.

"Sehingga atas dasar itulah pelaku merasa sakit hati dan kecewa," lanjut dia.

Dari rasa sakit hati dan kecewa tersebut, Galang pun akhirnya merencanakan menghabisi korban setelah 2 tahun berlalu.

Aksinya tersebut sengaja baru dilakukan baru-baru ini, agar korban sudah lupa dengan dirinya.

Baca juga: Pembunuhan Imam Musala di Jakarta Barat Bermotif Dendam, Bermula Saat Pelaku Terpincut Cucu Korban

Terlebih, antara pelaku dan cucu korban saat ini sudah tak menjalin hubungan.

Sebelum melakukan aksinya, pelaku terlebih dahulu mengintai Saidi selama sepekan.

Ia mengawasi gerak-gerik korban, hingga diketahui jadwal korban biasa melaksanakan salat subuh berjemaah di Musala Uswatun Hasanah dekat rumahnya.

Bukan hanya itu, pelaku pun sudah menyiapkan pisau untuk menikam korban jauh-jauh hari.

Pisau sengaja dibeli Galang seharga Rp30 ribu dua pekan sebelum kejadian.

"Seminggu sebelum melakukan aksinya, pelaku melakukan observasi, datang bolak-balik ke TKP untuk memantau situasi pada saat nantinya dia akan melakukan aksinya," kata Syahduddi.

Hingga akhirnya pada Kamis (16/5/2024) dini hari, pelaku sudah berada di sekitar musala tempat korban akan melaksanakan salat subuh.

Ketika ia melihat korban sedang mengambil wudhu, pelaku langsung mendekat dan menikam korban menggunakan pisau yang sudah dipersiapkannya jauh-jauh hari.

Korban pun seketika berteriak 'maling, maling'. Teriakan korban terdengar jemaah musala yang sedang bersiap menjalankan salat subuh.

Sejumlah jemaah yang berada di dalam musala pun bergegas menuju tempat wudhu, asal suara teriakan Saidi.

Saat itu, Saidi sudah berlumur darah. Darah memenuhi baju bagian belakang kanannya.

Saidi saat itu tak terlihat kesakitan. Ia sempat mengaku tak sadar jika dirinya ditikam pelaku.

Korban pun saat itu masih sanggup berjalan pulang ke rumahnya yang masih berada di area musala.

Kemudian Saidi dilarikan ke RS Grha Kedoya oleh keluarga dan dinyatakan meninggal dunia setelah mendapatkan upaya perawatan di rumah sakit.

Pelaku Melarikan Diri dan Ubah Penampilan

Setelah melakukan aksinya, pelaku Galang langsung melarikan diri dari lokasi kejadian.

Namun, wajah pelaku terekam CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Pelariannya pun bisa terlacak setelah polisi meneliti CCTV yang ada di 40 titik.

"Dari 40 titik CCTV, ada 15 titik CCTV yang terkait dengan perjalanan ataupun perlintasan pelaku," katanya.

Pelaku akhirnya berhasil dibekuk di kediamannya di kawasan Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Kamis malam atau sepekan setelah melakukan penusukan kepada korban.

Selama sepekan itu, pelaku memang berdiam diri di dalam rumah kontrakannya itu.

Untuk mengelabui petugas, pelaku pun langsung mengubah penampilannya seusai menusuk korban.

Karenanya, penampilan pelaku saat ini berbeda dengan skesta yang disebar polisi berdasarkan hasil rekaman CCTV.

"Untuk menghilangkan jejak, pelaku cukur rambut dan kumis," kata Kapolres.

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal berlapis tentang pembunuhan dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara.

(Tribunjakarta.com/ Elga Hikari Putra/ wartakotalive.com/ Nuri/ Miftahul Munir)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini