TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus pembunuhan imam musala, Muhammad Saidi (71) di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, bermotif dendam.
Pelaku bernama Galang (24) diketahui menikam Saidi yang sedang berwudhu hingga tewas.
Saat itu korban Saidi hendak menunaikan salat subuh di Musala Uswatun Hasanah, Kebon Jeruk, Kamis (16/5/2024).
Dendam Galang terhadap Saidi dipicu peristiwa dua tahun silam.
Saat itu, Galang menaruh hati kepada seorang cucu Saidi.
Namun, saat Galang menemui sang pujaan hati, ia merasa direndahkan korban.
Galang pada dua tahun lalu bekerja menjadi satpam di Pasar Kedoya dan cucu korban berinisial A bekerja di satu toko emas yang ada di pasar tersebut.
"Namun dalam kegiatan bertamunya, pelaku mendapatkan sambutan atau perlakuan yang kurang baik menurut pelaku atau terkesan merendahkan pelaku," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M Syahduddi saat merilis kasus tersebut, Jumat (24/5/2024).
Baca juga: Terbongkar Motif Pemuda Tusuk Imam Musala Kebon Jeruk Hingga Tewas, Cintai Cucunya Tapi Direndahkan
Sayangnya, kata Kapolres, pelaku tak membeberkan secara detil perkataan atau sikap apa dari korban yang dianggap merendahkannya.
"Pelaku hanya menjelaskan seperti contoh ketika dia datang, korban tidak menyapa atau cenderung mendiamkan pelaku. Sehingga pelaku merasa sakit hati," tutur Syahduddi.
Kapolres menjelaskan sebenarnya pelaku sudah menyimpan dendam dan berencana menghabisi nyawa korban sejak dua tahun silam.
Tapi dia memang sengaja baru melakukan aksinya dua tahun kemudian dengan maksud agar pihak keluarga korban sudah lupa dengan dirinya.
Terlebih, antara pelaku dan cucu korban saat ini sudah tak menjalin hubungan.
Baca juga: Melawan saat Hendak Ditangkap, Polisi Tembak Pelaku Penusukan Ustaz di Kebon Jeruk Jakarta Barat
"Jadi pembunuhan ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan unsur SARA tapi murni kepada urusan pribadi itu dendam pelaku terhadap korban," kata Syahduddi.