Duet Anies-Andika ini pun dinilai bisa membuat partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) ketar-ketir.
Selain Andika, PDIP bisa juga menyandingkan Anies dengan sosok Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
Pengalamannya memimpin kota Surabaya selama periode 2010-2020 pun dinilai cukup untuk menjadi modal maju di Pilkada Jakarta 2024.
“Pasangan ini setidaknya akan jauh lebih kompetitif daripada Anies-Pras,” ujarnya.
Bagaimana dengan Mantan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edy?
Menurut dia Pras, sapaan akrab Prasetyo, kurang pas jika jadi wakil Anies karena diprediksi hanya bakal menjadi beban lantaran elektabilitasnya yang rendah di Jakarta.
Hal ini tercermin dari hasil Pemilu 2024 lalu dimana Pras gagal lolos ke Parlemen Senayan meski sudah sejak 2014 lalu menjabat sebagai Ketua DPRD DKI Jakarta.
Di sisi lain, Anies perlu kemenangan untuk tetap menjaga asa kembali ikut Pilpres 2029 mendatang.
Oleh karena itu, Anies tak boleh sembarang memilih sosok yang akan mendampinginya maju di ajang kontestasi tingkat daerah ini.
“Karena itu, kalau Anies mau menang makanya harus berpasangan dengan sosok yang dapat mendongkrak elektabilitasnya,” tuturnya.
“Sosok yang memenuhi kriteria itu diantaranya Andika Perkasa dan Risma,” tambah dia.
Susah Berkoalisi
Jika Anies maju di Pilkada Jakarta maka besar kemungkinan PKS akan mendukungnya.
Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri mengakui DPP telah menerima usulan DPW PKS Jakarta yang berniat mengusung Anies.
Namun secara mekanisme akhir masih akan dibahas di tingkat pusat sebelum diputuskan.