TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Pembunuhan bocah perempuan berinisial GH (9) yang jasadnya ditemukan terbungkus karung di Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat dipastikan tak terkait praktik perdukunan.
Pembunuhan tersebut terjadi dipicu pelaku DS (61) sudah tidak bisa menahan nafsu syahwatnya.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus mengatakan sebelum melakukan aksinya, DS sudah 7 bulan tidak melakukan hubungan suami istri.
Diketahui DS tinggal sendiri di rumahnya, setelah ditinggal anak istrinya. DS ditinggalkan keluarganya, karena kerap berbuat kasar.
“Motifnya karena DS tidak bisa menahan nafsu birahinya, karena selama tujuh bulan DS tidak melakukan hubungan suami istri,” kata Firdaus, Jumat (7/6/2024).
Karena itu, ia membawa korban GH ke rumahnya kemudian melakukan perbuatan asusila.
Setelah melampiaskan nafsu birahinya, DS pun membunuh GH dengan cara dicekik dan dibekap pakai bantal.
Baca juga: Pembunuhan Bocah Perempuan di Bekasi Diduga Direncanakan, Kuasa Hukum Minta Pelaku Dihukum Mati
Firdaus mengatakan, DS tega menghabisi nyawa GH karena takut aksi bejatnya terbongkar
“Motif terkait dengan tindak pidana kekerasan yang mengakibatkan kehilangan nyawa atau pembunuhan, DS melakukan untuk menutupi perbuatan pencabulan yang dilakukan oleh tersangka terhadap anak korban,” jelasnya.
Firdaus menuturkan DS sempat menyampaikan motif yang berbeda kepada pihaknya.
Namun, setelah melewati sejumlah pemeriksaan, pengakuan DS sebelumnya tidak terbukti.
Baca juga: Anjing Pelacak Dikerahkan untuk Geledah Rumah Pelaku Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Bekasi
“Sebagaimana keterangan DS, awalnya tim penyidik menanyakan alasannya dia melakukan tindak pidana kekerasan seksual atau pencabulan dan kekerasan mengakibatkan anak meninggal dunia atau pembunuhan, ini sakit hati dgn orangtuanya itu tidak terfaktakan,” katanya.
Prarekonstruksi
Selain itu, polisi pun sudah menggelar prarekonstruksi kasus pembunuhan GH.
Dalam prarekonstruksi tersebut DS dihadirkan langsung pihak kepolisian.