Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi hingga kini masih mendalami kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Pendeta Gilbert Lumoindong.
Saat ini, Polda Metro Jaya masih berkoodinasi dengan kepolisian di daerah untuk mengumpulkan semua laporan terkait kasus tersebut.
"Pendeta G (Gilbret) itu masih dilakukan pengumpulan karena ada beberapa laporan di daerah di berbagai daerah ada di Sumsel dan Sulsel," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu (3/7/2024)
Baca juga: Pelapor Dugaan Penistaan Pendeta Gilbert Lumoindong Diperiksa, Minta Irjen Karyoto Tindak Tegas
Ade Ary mengatakan nantinya semua laporan polisi itu akan diambil alih oleh Polda Metro Jaya untuk segera dilakukan gelar perkara guna menentukan status kasusnya.
"Itu berkas nya dilimpahkan ke sini Polda Metro Jaya ada juga yang berkas diterima laporannya di Sulsel itu proses pelimpahan ke Polda Metro Jaya," ungkapnya.
"Setelah itu dijadikan satu dilakukan gelar perkara," sambungnya.
Sebelumnya, Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan oleh tiga pihak di Polda Metro Jaya atas khotbah yang kontroversial tersebut.
Laporan tersebut dibuat oleh pengacara Farhat Abbas, Ketua Kongres Pemuda Indonesia (KPI) Sapto Wibowo Sutanto hingga Ketua Umum Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ipong Hembing Putra.
Khotbah Pendeta Gilbert sempat viral di media sosial yang diduga menghina umat Islam.
Sebab dalam video itu, Gilbert memberikan ceramah soal sulitnya umat Islam dalam beribadah seperti salat.
Baca juga: Berniat Minta Maaf, Pendeta Gilbert Lumoindong Ditolak di Makassar, Wali Kota Cari Waktu yang Tepat
Kata dia, ada beberapa rukun salat yang harus dipatuhi seperti wudhu, bahkan sampai menyinggung kepada gerakan salat di tahiyat akhir.
"Kita orang Islam diajarin bersih sebelum sembahyang cuci semuanya, saya bilang lu (orang Islam) 2,5 (zakatnya) gua 10 persen bukan berarti gua jorok (tapi) disucikan oleh darah Yesus," kata Gilbert dalam pernyataannya yang beredar.
"Yang paling berat (rangkaian salat) terakhirnya musti lipat kaki ga semua orang bisa iyakan, kaki musti dilipet, ahyaaa..., tapi yaudahlah dua setengah," ujarnya lagi disambut gelak tawa para jemaat.
Baca juga: Duduk Perkara Pendeta Gilbert Lumoindong Diduga Nistakan Agama Lain, MUI-JK Beri Respons
Meski begitu, belum diketahui secara pasti lokasi dan kapan waktu Gilbert melakukan ceramah tersebut.
Dalam hal ini, Pendeta Gilbert sendiri sudah menyambangi Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang sekaligus Wakil Presiden ke 11 dan 12, Jusuf Kalla untuk meminta maaf sebagai perwakilan umat islam.
Selain itu, dia mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kamis (16/4/2024) siang buntut viralnya khotbah yang dia berikan sehingga menimbulkan kegaduhan.